DUA hari ini ada ustaz ganteng dateng ke Perth dari Indonesia, one of the enak thing tinggal di Perth adalah kita bisa ketemu orang-orang terkenal dan yang sangat ngetop yang kalau di Jakarta cuma bisa kita lihat di tivi.
Biasanya yang memfasilitasi tuh organisasi Islam or mualaf-mualaf yang uangnya banyak.
Ustaz kalau datang kesini kayak raja, dijamu, dianterin ke mana-mana, shopping juga dibelikan komplit untuk seluruh keluarga.
Nah biasanya ibu-ibu indo yang jadi warga negara Australia (citizen Oz) atau menikah dengan orang Australia pada curhat curhit soalnya yaa itu-itu saja; suami yang enggak mau sholat subuh, suami yang minum bir, suami yang nanya kenapa pakai jilbab, yaa itu resikolah kawin sama bule.
Nah, tapi ustaz yang datang sekarang tuh keren banget; baik dari gaya penampilan juga isi ceramahnya.
Bermutu banget satu yang saya ingat adalah cerita sahabat yang bertanya kepad Rasulullah, “Kenapa istriku tidak begitu cantik padahal waktu menikah dulu aku menikahinya karena kecantikannya.”
Kata Nabi; “kalau kita banyak melihat yang haram maka yang halal jadi tidak menarik lagi…” ugh (feeling chocked) – keselek deh.
baca juga: Agama Jadi Becandaan, Ini Kata Ustaz
Ustaz Ganteng
Nah, kembali ke judul “ustaz ganteng,”
-Pak ustaz menekankan kita untuk kembangkan dakwah di Perth dengan cara putri-putri citizen (warga negara Australia) muslim dinikahkan dengan para ustaz dari Kairo, Madinah dan lain-lain untuk kemudian tinggal di Australia (Oz) dan membina dakwah di sini-
semua setuju dan bersemangat dan kayaknya sudah akan bikin pesta untuk putrinya minggu depan saking semangatnya.
Pertanyaan saya adalah “Kita sih mau-mau saja yaa punya mantu ustaz, cuma anak kita mau enggak?”
Yang jadi masalah adalah gimana agar putri-putri yang biasa hidup modern dan melihat cowok-cowok keren, ganteng dan modern itu mau menikah dengan para ustaz yang notabene dari segi penampilan “ngustaz banget” dan bahasa anak mudanya (afwan) “kurang gaul” jadul dan pasti deh istrinya enggak boleh ini enggak boleh itu, atau jangan-jangan istrinya disuruh pakai cadar lagi, dan lain-lain.
Sementara kalau mau jujur, di sekitar anak gadis kita, cowok wangi, keren, macho bertebaran di mana-mana dan pinter merayu lagi, bawa mobil balap, jago basket dan lain-lain.
Kalau ustaz kan cuma bisanya tilawah saja, mungkin itu yang ada dalam benak mereka.
Saya langsung mikir, bisa enggak para ustaz untuk ramai-ramai melepas stigma yang sudah melekat itu dan kemudian me-metamorphosis diri untuk jadi “ustaz ganteng” yang keren juga, macho juga, gaul, wangi, galant tapi beriman.
Sehingga anak-anak yang lelaki akan mencontoh kegantengan dan kesolihahan antum dan yang perempuan pun mau punya suami ustaz, karena stigma sudah berubah.
Yang diubah siapa dan apanya? Lagi-lagi cara konvensional disarankan, “Anak putri ibu harus ikut tarbiyah khusus agar mau mengubah mindset-nya untuk mau menikah dengan ustaz karena keimanan bukan hanya wajah dan penampilan.”
Jleb..mati kutu deh kalau udah gitu.
Kenapa sih enggak sama-sama saling mengubah? Para asatidz mengubah diri jadi ganteng dan beriman para muslimah muda juga mengubah iman dan mindset.
Wahh ini topik kepanjangan. Intinya; jadikan “ustaz ganteng itu favorit anak-anak agar mereka bisa berkiblat dan bercita-cita mau jadi kayak sang ustaz, sebagaimana kalau ditanya cita-citamu apa? Jangan lagi jadi pilot atau dokter yang keren-keren, jadilah ustad yang keren juga, Why not? -Senyum simpul-.
Mungkin kayak Maher Zen gitu? Atau lebih dari dia? Haha, siapa takut…
By the way last way...kadang-kadang kita melakukan sesuatu bukan untuk kebahagiaan kita saja tapi juga untuk kebutuhan orang lain, bukankah itu bagian daripada bersedekah juga? Jadi ustaz ganteng?
Yang merasa ganteng dilarang tersinggung.
(Perth, 16 March 2015)
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc