ChanelMuslim.com – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ledia Hanifa Amalia mengatakan, pada 2015 ini Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) ditargetkan turun.
Ledia menjelaskan, ada beberapa faktor yang dapat ditekan untuk menurunkan BPIH 2015, diantaranya penerbangan. Menurutnya, prediksi turunnya harga avtur pada musim haji sekitar 20% seharusnya diikuti dengan turunnya harga tiket.
“Stakeholder pengelola ground handling dan lain-lainnya dalam sistem support penerbangan juga sepakat turunkan biaya. Jadi semakin besar peluang turunnya,” kata Ledia di Gedung DPR, Jakarta.
Selain itu, lanjut Ledia, yang dapat memengaruhi harga penerbangan agar dapat bersaing adalah jika tender dibuka secara Internasional sehingga persaingan lebih ketat.
“Memajukan maskapai nasional memang penting, tapi tetap harus ada kesempatan terbuka, dan ini berarti maskapai nasional pun terus terdorong memberi layanan terbaik pada jamaah. Apalagi maskapai nasional kita keuntungan terbesarnya dari Haji. Selayaknyalah memberi pelayanan terbaik termasuk dengan memberi harga murah pada jamaah,” ujar Ledia.
Selain penerbangan, pemondokan juga termasuk komponen yang bisa ditekan biayanya. Apalagi saat ini adanya pembongkaran pemondokan di sekitar Masjidil Haram membuat jarak pemondokan lebih jauh, sehingga logikanya harga yang didapat tentu lebih murah.
“Lebih dari 50% pemondokan yang kita dapat jaraknya di atas 2 kilometer (Km) dari Masjidil Haram. Logikanya semakin jauh pemondokan harganya lebih murah. Apalagi jika nego pemondokan dilakukan dengan pemilik langsung. Sayangnya 90% pondokan yang dipakai dinego dengan bukan pemilik langsung,” ungkap Ledia.
Lebih detil lagi, lanjut Ledia, dari hasil pengawasan ke Arab Saudi, Ledia mendapat informasi bahwa pihak penyewaan pemondokan mengaku sesungguhnya lebih suka disewa oleh jamaah asal Indonesia karena jamaah Indonesia dinilai lebih rapi dan resik dalam menggunakan pondokan .
“Harusnya hal-hal macam ini kan bisa menaikkan posisi tawar. Artinya banyak peluang kita untuk menekan harga sewa, tinggal kemauan tim nego saja. Misalnya saja berhasil menurunkan harga SR300 per orang itu artinya sudah berhemat luar biasa besar karena jamaah termasuk petugas kita sekitar 160 ribu orang,” ungkap Ledia.
Sementara itu, tentang penggunaan Indirect Cost (IC) atau komponen biaya dari hasil optimalisasi setoran dana awal haji, banyak pendapat mengatakan bahwa biaya IC yang dipakai harusnya hanya milik jamaah yang berangkat pada tahun tersebut.
“Soal ini saya setuju. Cara mudah untuk mengetahuinya seharusnya disimpan dengan menggunakan virtual account, bukan gelondongan. Sekarang sudah diatur dengan Undang-Undang (UU) Pengelolaan Keuangan Haji (PKH), kita tunggu saja implementasinya tahun ini,” pungkas Ledia. (nf)