SELAMAT jalan dzuyufurrahman. Sebanyak 393 jamaah calon haji kloter pertama embarkasi Jakarta yang merupakan bagian dari 7.510 jamaah yang terbagi dalam 19 kloter dari delapan embarkasi diberangkatkan menuju Madinah, Arab Saudi, pada 24 Mei 2023.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melepas jamaah calon haji di dalam pesawat sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci dari Bandara Soekarno Hatta.
Jumlah calon jamaah haji Indonesia tahun 1444 H/2023 M ini sekitar 221.000 orang, terdiri dari 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus.
Kabar keberangkatan rombongan haji selalu meninggalkan perasaan haru.
Sekalipun tak mengenal mereka, namun melihat orang-orang melambaikan tangan pada tamu-tamu Allah itu tak urung membuat kita menitikkan air mata.
Jarak Jakarta-Jeddah sejauh 7.980 km dapat ditempuh dalam waktu 9 jam menggunakan pesawat. Bandingkan saat masih menggunakan kapal laut yang membutuhkan waktu 3-4 bulan.
Haji bukanlah perjalanan biasa. Tercatat daulah-daulah Islam memberikan penghormatan dan akses untuk memudahkan para tamu Allah sampai ke Makkah.
Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Mulai Berangkat ke Tanah Suci
Selamat Jalan Dzuyufurrahman
Salah satunya adalah Daulah Utsmani. Mereka menyediakan tujuh rute aman yang bisa dilalui, yakni melalui jalur Damaskus, Mesir, Aden, Amman, Lahsa, Basra, dan Baghdad.
Dari tujuh rute itu, jalur Damaskus dan Mesir mendapat prioritas.
Dari Istanbul rutenya melewati Uskudar – Gebze – Eskisehir – Konya – Adana – Halep untuk sampai ke Damaskus.
Sementara yang melalui jalur Mesir akan menempuh rute Wadi-i Numan, Sathul-Akabe, Eyle, El-Vech, Yenbu, dan Rabig yang kemudian menuju ke jalan utama yang nantinya berakhir di Makkah.
Evliya Celebi, pengelana abad ke-17 dari Daulah Utsmani membuat catatan perjalanannya.
Pada 2 Maret 1671, ia meninggalkan Damaskus menuju Makkah. Catatan perjalanan itu ditulis menggunakan bahasa Turki Utsmani dalam aksara Arab.
Ia melewati Balkan, Rusia, Rumelia, Austria, Kaukasus, Suriah, Palestina, Armenia, Mesir, Sudan, dan Hijaz.
View this post on Instagram
Pada tengah malam, terompet akan dibunyikan mengumumkan keberangkatan karavan. Pengepakan, pemuatan dan penempatan unta, kuda, serta bagal memakan waktu sepanjang malam.
Saat fajar menyingsing, rombongan akan bergerak melanjutkan perjalanan.
Untuk menjamin keamanan, sejak masa Sultan Sulaiman Al Qonuni, ia menetapkan aturan hukum yakni memberikan hadiah dari perbendaharaan Suriah pada 77 kepala suku untuk melindungi kafilah haji.
Pasukan pengamanan juga melibatkan 5.120 pasukan khusus Janisari bersenjata lengkap, 200 unit kavaleri, 2.000 penunggang kuda, 200 pria bersenjata, dua pembawa bendera, 300 pembawa obor dan 30 musisi.
Selain perampok, karavan haji itu juga diceritakan harus menghadapi bencana alam dan unsur-unsurnya lainnya.
Ada khamsin (badai angin panas dan berpasir) yang mencekik dan badai pasir yang menyilaukan di akhir musim semi (Mei) dan musim gugur (September-Oktober).
Banjir bandang musim dingin yang lebih berbahaya dan melumpuhkan.
Paling berbahaya saat melintasi Ngarai Balqa sepanjang lima kilometer yang biasanya memakan waktu tempuh tiga jam.
Dalam kondisi hujan tanpa henti dan banjir dari wadi yang tergenang air, maka waktu tempuhnya bisa menjadi 10 jam.
Saya tak bisa membayangkan indahnya rute Istanbul-Makkah pada masa itu, sambil terus ber-talbiyah di sepanjang jalan yang dilalui.
Selamat jalan yaa, Dzuyufurrahman. Semoga Allah mudahkan semuanya.[ind]