RANGKA meningkatkan dan mengelola derajat kesehatan dan kualitas hidup Lansia di Indonesia, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Jakarta Barat melaksanakan Pelatihan Kader Agent of Change (AOC) dan Skrining Lansia pada hari ini bertempat di ruang Wijayakusuma Kantor Walikota Jakarta Barat, (23/5).
Pelatihan Kader AOC kali ini dibagi dalam beberapa materi meliputi, Program Promosi Kesehatan Lansia, Kesehatan Gerakan Kesehatan Dompet Dhuafa, dan Skrining Kesehatan Lansia.
Hari ini juga para peserta dilatih langsung untuk praktek simulasi mengenai deteksi dini kesehatan bagi lansia, seperti berat badan, tinggi badan, gula darah sewaktu, asam urat, kolesterol dan skrining sekilas (kognitis, mobilisasi, nutrisi, gangguan penglihatan, pendengaran dan kesehatan mental).
Menurut Juperta Panji Utama selaku Kepala Divisi Filantropi Yayasan Rumah Sehat Terpadu (YRST) di Indonesia pada periode 2035-2040 akan mengalami bonus demografi dengan peningkatan jumlah lansia.
Sehingga untuk menghindari ancaman dari keadaan ini penting untuk fokus pada kesehatan lansia mulai dari sekarang.
“LKC Dompet Dhuafa hari ini melatih kader AOC lansia dalam upaya meningkatkan wawasan dengan mengundang narasumber yang terlatih di bidang ini, seingga kedepannya pelatihan ini mampu menjadi bekal untuk para kader yang akan terjun langsung ke lapangan,” tutur Panji.
“Dalam upaya deteksi dini kesehatan lansia dan melakukan pencatatan mengenai kesehatan pada lansia sehingga mampu melakukan pencegahan efektif sehingga tercipta lansia mandiri dan sehat,” sambungnya.
Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia, LKC-DD bersama Kemenkes dan Dinkes Jakarta Barat Gelar Pelatihan Bagi Agent Of Change
Pelatihan hari ini diikuti oleh 25 kader lansia dari 8 kecamatan se-Jakarta Barat dan tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat.
Baca juga: LKC DD Razia Bumil dan Balita
Semua yang mengikuti pelatihan hari ini ditargetkan untuk menjadi bagian dari penggerak kesehatan lansia guna terciptanya lansia yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermartabat).
Selanjutnya, dr. Ira Nolalingga selaku Penanggung Jawab Usia Produktif dan Lansia Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat menjelaskan pemeriksaan rutin dan berkala untuk lansia ini cukup penting, tujuannya untuk meningkatkan angka harapan hidup lansia. Menurutnya di wilayah Jakarta Barat sendiri terjadi peningkatan angka lansia.
“Harus diingat bahwa lansia berhak untuk produktif di masa tua, setelah pelatihan ini kader diharapkan mampu menerapkan ilmunya di masyarakat sehingga lansia di wilayah mendapatkan pemeriksaan promotif dan preventif sehingga meningkatakan derajat kesehatan lansia,” ujar dr. Ira.
Berlangsung dari pukul 08:30 sampai 12:00, kegiatan ini disambut baik oleh para AOC terlatih yang mengikuti kegiatan. Para kader merasa materi hari ini menjadi ajang refresh pengetahuan kegiatan kesehatan lansia yang sudah dilakukan di masyarakat.
Selain itu kegiatan ini menjadi tempat belajar terutama mengenai skrining sekilas yang belum banyak dilakukan di masyarakat.
“Saya senang sekali, hari ini diajarkan mengenai praktek langsung pengukuran kesehatan lansia. Terutama mengenai pemeriksaan betis pada lansia yang belum pernah kami dapatkan dimanapun. Semoga materi-materi yang didapatkan hari ini mampu kami praktekkan dalam menjaga kesehatan lansia di wilayah kami,” kata Suryati (67 tahun) salah seorang peserta dari Puskesmas Kalideres.
Kemudian setelah pelatihan ini, akan dilakukan skrining kepada 338 lansia yang berlangsung di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 pada bulan Juni 2023 nanti. Skrining tersebut dilakukan dalam upaya implementasi materi praktek yang telah dipelajari oleh para kader AOC hari ini.