BUAT aku, Ummi walau kerja, tetap ibu yang terbaik. Sejak itu, anakku enggak pernah menuntut aku jadi ibu rumah tangga saja.
“Wah, istri saya mah di rumah saja, jadi ibu rumah tangga”. Saya terdiam sejenak.
Dulu, anak saya suka merengut di pagi hari sebelum berangkat kerja. Katanya: Salma enak banget, setiap hari dibuatkan sushi sama ibunya. (Saat itu, sushi masih makanan langka).
Keesokan harinya, anak saya cerita lagi kalau temannya itu bawa siomay, eh, chicken dumpling.
Saya tanya: “Kamu mau makan itu?” Anak perempuan saya menggeleng. Dia bingung mau bicara apa.
Katanya: “Enggak, bukan masalah makanannya. Tapi enak saja membayangkan Ummi jadi kayak Umminya Salma, jadi ibu rumah tangga dan setiap hari bawakan makanan untuk anak-anak.
Aku terharu dan ikut menikmati cerita tentang ibunya Salma, ibu rumah tangga sejati dan patut dipuji, sambil melahap sushi di sushi tei, di sebuah mall..
Sampai suatu hari, anak perempuan saya memeluk saya dan berkata: ‘ternyata ibu rumah tangga saja enggak cukup yaa, Mi?’
“Kenapa?” tanyaku.
“Ya Mi, ternyata si Salma (waktu itu kelas 6 SD), sudah puber lalu yang belikan softex pacarnya, dan dia bilang ke geng kita: ‘cowok pertama yang pernah menelan lidahnya adalah si …(anakku bergedik bahunya naik).
Ternyata dia adalah tukang kebunnya.
“Mereka berdua pacaran, Mi, dan kalau malam tidur bareng di kamar Salma”.
Aku: “Lhaa, ibunya ke mana?“
Anakku; “Enggak tahu, kata Salma, ibunya sibuk sendiri, enggak pernah ngomong sama Salma dan mempercayakan semua masalah Salma pada kacung (tukang kebun yang saat itu sudah berusia 19 tahun).
Dan katanya: “Sudah enggak bisa dipisahin dan Salma bercita-cita menikah dengannya”.
“Enggak jadi deh, Mi, buat aku, Ummi walau kerja, tetap ibu yang terbaik.“
Baca Juga: Manajemen di JISc adalah Manajemen Ibu
Ibu yang Terbaik
Sejak itu, anakku enggak pernah menuntut aku jadi ibu rumah tangga saja. Ternyata jadi ibu bekerja pun bisa tetap urus anak walau mungkin tidak sedetail kalau di rumah saja.
Terutama soal pengadaan makanan. Ibu bekerja enggak sempat ngulek-ngulek, yaa goo food saja. Yang penting quality time. Bisa ngobrol dan mendengar curhat anak-anak..
Jadi semua itu tergantung siapa orangnya bukan profesinya.
@ aku juga ibu rumah tangga yang kerja di sekolah yang school like home. Yang punya cita-cita kecil; bikinin fetucinni buat pekan depan sebelum Ramadan untuk 2800 anak orang sambil ngecek hafalan.
“Rodiyallahu anhum, wa rodhu anhu“.
Allah Ridho padamu, dan kamu pun Ridho pada-Nya. (Al Bayyinah; 8)
Nantikan mam Fifi di school like home; pekan depan.. inshaa Allah. (saya baru gajian, hehe; tanggal gajian saya, sang owner; gajian paling belakang) pas tanggal 17, pas birthday saya juga.
Pas tanggal di mana saya menemukan uang hasil keringat saya kerja siang malam dipakai untuk yang lain. Lalu saya dituduh sesat pula. Ahh terlalu…
Sakitnya tuh di dalam.. banget..
#belum bisa move on dari luka tanpa darah.
Mam Fifi P. Jubilea (+62 813‑8943‑1070)
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: