TANTANGAN mengasuh anak adalah modul belajar parenting bagi Ibu. Hal itu diungkapkan oleh Konselor Rumah Parenting Bekasi, Ustazah Herda Hasanah, Sabtu (25/02/2023).
“Kalau kita sudah berpikir menjadikan masalah sebagai tantangan dalam pengasuhan, itu sangat bagus,” jelas Ummu Mursyid, sapaan Herda Hasanah selaku narasumber dalam kegiatan Majelis Ibu.
Lebih lanjut, Ummu Mursyid mengatakan, ketika anak bertengkar, Ibu hendaknya tidak selalu melihat dari sisi negatif.
“Pandangan kita dalam setiap apa yang dilakukan anak akan mempengaruhi tindakan kita sebagai orang tua, misalnya pada saat bertengkar, anak belajar untuk mempertahankan pendapatnya, bernegosiasi, dll sehingga pertengkaran pada anak tidak selalu berefek negatif,” katanya.
Bertengkar pada anak merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Ada hikmah dari proses yang terjadi pada anak-anak kita.
Orang tua harus belajar berkomunikasi pada anak, bahwa mereka bisa saja bertengkar tapi dengan tiga syarat, yakni: tidak melakukan kekerasan verbal, fisik, dan juga tidak merusak barang-barang di sekitar.
Kenapa terjadi pertengkaran pada anak? Ustazah Herda menjelaskan, karena mereka belum memiliki keterampilan beradu argumen dengan cara yang baik.
“Anak-anak butuh belajar bagaimana mengendalikan emosi, menyampaikan pendapat sehingga sebagai orang tua, kita harus belajar menangani kondisi tersebut,” jelasnya.
Baca Juga: Mengenal Gaya Pengasuhan Slow Parenting
Tantangan Mengasuh Anak adalah Modul Belajar Parenting Bagi Ibu
Setiap apa yang terjadi pada anak, seyogyanya menjadi modul atau bahan belajar orang tua. Jangan dipandang negatif.
Pada akhir sesi tanya jawab, ibu 5 anak tersebut juga menyampaikan definisi bahagia terkhusus dalam aspek mengasuh anak yang selama ini mungkin kita menganggap bahwa bahagia adalah yang menyenangkan, anak cerdas, anak penurut, anak rajin, dll.
“Di dunia ini kan ada yang baik dan ada yang tidak baik. Jadi kita harus siap menerima yang baik dan tidak baik tersebut. Bahagia hakiki itu nanti di surga,” tambahnya.
Salah satu aspek kebahagiaan bagi ibu adalah terus menggali potensi dirinya sebagai ibu dengan menjadikan perilaku anak itu sebagai modul untuk belajar lagi tentang anak kita.
“Selalu sandarkan usaha kita pada Allah, agar kita tidak kecewa,” tutupnya.
Majelis Ibu diadakan oleh Divisi Pernikahan dan Pembinaan Keluarga Sakinah (P2KS) Muslimah DPW Wahdah Islamiyah Sulawesi Selatan dan dihadiri oleh ratusan muslimah secara virtual.
Ketua Divisi P2KS Ustazah Andi Dahmayanti, S.Si, M.Si menyatakan bahwa kegiatan Majelis Ibu ini merupakan kegiatan pembinaan yang menitikberatkan pada pengelolaan keluarga muslimah, khususnya para ibu yang diharapkan sebagai salah satu penguat ketahanan dalam keluarga.
“Peran multifungsi dari seorang ibu dalam mendidik anak diharapkan menjadi bagian terpenting seorang ibu dalam menjalankan fungsi pola asuh anak,” ungkap Ustazah Andi.
Ia melanjutkan, kegiatan ini menjadi jawaban sekaligus solusi agar para ibu benar-benar mempersiapkan diri dalam melakukan pengasuhan yang baik kepada anak.
Kegiatan ini juga didukung oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan.[ind]
Kontributor: Fitri Wahyuni