IMAM besar Masjid New York, Amerika Serikat Ustaz Shamsi Ali berharap Wahdah Islamiyah menjadi garda terdepan dalam menyampaikan hidayah.
Di tengah momentum Mukernas XV DPP Wahdah Islamiyah, juga diadakan Dialog Tokoh yang menghadirkan tokoh-tokoh inspirasi dalam dan luar negeri, Ahad (27/11/2022).
Tokoh dalam negeri menghadirkan Ustaz A.M. Iqbal Parewangi, Ketua DPD RI 2014-2019 dan Imam Besar Masjid New York Amerika Serikat, Ustaz Dr. H. Muhammad Syamsi Ali, Lc., M.A.
Ustaz Syamsi Ali memulai dialog dengan memberikan penguatan kepada peserta Mukernas XV DPP Wahdah Islamiyah untuk terus mensyukuri nikmat yang Allah berikan.
Setidaknya. ada dua nikmat yang disampaikan ustaz yang juga sebagai direktur Jamaica Muslim Center ini. Pertama. adalah nikmat tertinggi yakni nikmat hidayah.
Hidayah adalah bagaimana mengenalkan Allah kepada manusia dan Wahdah Islamiyah menjadi wasilah untuk hal itu.
“Wahdah Islamiyah adalah garda terdepan dalam menyampaikan hidayah di seluruh pelosok,” ungkapnya.
Baca Juga: Shamsi Ali: Joe Biden Lebih Memberikan Harapan kepada Umat Islam di AS
Ustaz Shamsi Ali Harap Wahdah Islamiyah Jadi Garda Terdepan Menyampaikan Hidayah
Adapun nikmat selanjutnya adalah ukhuwah. Tokoh yang sudah 26 tahun menjadi Imam Masjid ini mengungkapkan pentingnya menjaga ukhuwah apalagi di era kecepatan dan kompetisi saat ini.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung terkait makna Mukernas XV DPP Wahdah Islamiyah kolaborasi itu menyangkut ukhuwah.
“Kolaborasi ini penting karena dunia kita mengalami interconnected yang sangat kuat, tidak mungkin kita bisa berdiri sendiri,” ujarnya.
Pada akhir dialognya, ia juga menyampaikan agar bersyukur dengan nikmat hidup di Indonesia dengan potensi muslim yang besar.
Untuk mengembangkan potensi ini, diperlukan masinis dan pengemudi yang baik.
Di lain pihak, Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Zulkifli Hasan yang juga hadir dalam acara tersebut mengajak Wahdah Islamiyah untuk mengembangkan perdagangan dan ekonomi.
Menurutnya, di tengah persaingan global hari ini, Wahdah Islamiyah dapat mengambil sikap yang diajarkan Rasulullah, yaitu berdagang.
“Kalau punya pondok, maka harus menggarap supermarket. Mumpung saya ini Menteri Perdagangan, kalau ada pondok yang mau buat minimarket saya bisa bantu,” ujar Zulkifli.
“Kalau Wahdah Islamiyah punya pengusaha yang ekspor perlu promisi dan ada kesulitan, kita bisa bantu. Karena Menteri Perdagangan punya perwakilan di 40 negara,” tukasnya.
Zulkifli Hasan menegaskan bahwa kunci bangsa kita ini maju adalah kerja sama.
Jangan sibuk bertengkar, utamanya dalam urusan politik. Jangan habiskan waktu kita dari hal-hal yang tidak produktif, kita harus ada roadmap-nya agar hidup ini produktif.[ind]