JIWA yang lemah membuat kita semakin terpuruk ketika menghadapi persoalan. Lalu, bagaimana cara mengatasi kelemahan jiwa? Ustaz K.H. Iman Santoso, Lc., M.E.I. menjelaskan sebagai berikut.
Suatu hari, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam masuk masjid dan melihat seorang sahabat Anshar bernama Abu Umamah radhiyallahu anhu ada di sana, maka Rasul Shallallahu alaihi wa sallam bertanya,
“Wahai Abu Umamah, kenapa saya melihatmu duduk di masjid padahal bukan waktu shalat?”
Abu Umamah radhiyallahu anhu menjawab, “Kegelisahan yang menyertaiku dan utang wahai Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Maukah aku ajarkan satu doa ketika engkau ucapkan, Allah akan menghilangkan kegelisahanmu dan melunasi utangmu?
Abu Umamah, “Tentu mau ya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Katakanlah jika pagi dan sore”
اللهم أنى أعوذ بك من الهم والحزن واعوذ بك من العجز والكسل وأعوذ بك من الجبن والبخل وأعوذ بك من غلبة الدين وقهر الرجال
Ya Allah aku berlindung pada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan, aku berlindung pada-Mu dari jiwa yang merasa tidak berdaya dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari jiwa penakut dan pelit, dan aku berlindung kepada-Mu dari dikuasai utang dan dikendalikan orang”.
Abu Umamah radhiyallahu anhu berkata, “Maka saya lakukan itu, dan Allah menghilangkan kegelisahanku dan melunasi utangku”. (HR Abu Dawud)
Hadis doa yang serupa dengan teks sedikit berbeda juga diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari.
Baca Juga: 4 Cerminan Jiwa Berkualitas
Cara Mengatasi Kelemahan Jiwa
Pelajaran Hadis:
1. Kepedulian Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam sebagai pemimpin begitu besar terhadap sahabatnya, melihat kondisi mereka, bertanya kabarnya dan memberi solusi atas masalahnya.
Suatu contoh yang harus dilakukan pemimpin muslim.
2. Masjid adalah pusat ibadah, pusat kebaikan dan pusat pertemuan antara pemimpin dan rakyatnya serta pusat menyelesaikan masalah.
3. Manusia selalu dihadapkan pada problem dan masalah, seperti utang, beban hidup, sakit dll. Musibah dunia dan musibah agama itu berdampak pada masalah dan penyakit jiwa.
4. Doa yang merupakan pengaduan hamba yang lemah kepada Rabbnya, memohon kepada-Nya memiliki efek luar biasa terhadap penyelesaian masalah.
Sugesti yang berasal dari jiwa yang positif adalah solusi penyelesaian masalah. Sebagaimana arahan Rasul Shallallahu alaihi wa sallam, doa di atas sebaiknya dibaca setiap pagi dan petang.
5. Ada 8 masalah kejiwaan pada manusia, yaitu gelisah, sedih, tidak berdaya atau tidak percaya diri, malas, penakut, kikir, dililit utang dan dikuasai orang atau tidak merdeka.
6. Ibnul Qoyyim mengatakan, bahwa dalam hadis ini Rasul Shallallahu alaihi wa sallam berlindung dari 8 perkara, setiap dua perkara, masing-masing berpasangan.
Al-ham dan al-hazan berpasangan, kalau ham terkait yang tidak disukai pada masa yang akan datang sedangkan hazan pada masa lalu.
Al-az dan al-kasal, yang pertama karena tidak mampu dan yang kedua karena tidak mau.
Al-jubn dan bukhl keduanya berpasangan, pertama terkait manfaat fisik dan kedua manfaat harta.
Ghalabatud dain dan qohrur rijal keduanya berpasangan, yang pertama penguasaan terkait hak dan kedua terkait kebatilan.
7. Solusi mengatasi kelemahan dan kekalahan jiwa (inhijam dakhili) adalah memiliki keyakinan atau keimanan yang kuat, berfikir positif, optimis, berdoa, beramal shalih bermujahadah (dalam ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan) dan bertawakkal kepada Allah.
8. Bagi orang yang beriman, dalam hidupnya harus memiliki visi dan obsesi yang kuat dan jauh ke depan menembus dunia yang fana ini.
Baca Juga: Menjadi Wanita yang Mengenal Jiwanya
Obsesi untuk meraih kekuasaan di dunia sesuai janji Allah dan obsesi untuk meraih puncak kenikmatan di surga.
Allah berfirman:
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan yang mengerjakan kebajikan,
bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa,
sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai bagi mereka, dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa.
Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. (QS An- Nur 55)
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
روى البخاري (2790) عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ أُرَاهُ فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ )
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
sesungguhnya dalam surga ada 100 derajat yang Allah siapkan untuk para mujahid di jalan Allah, antara satu derajat dan lainnya sejauh langit dan bumi.
Jika kamu minta surga, maka mintalah surga Firdaus, karena dia adalah surga yang di tengah dan paling tinggi, saya melihat di atasnya adalah Arsy Allah Yang Penyayang, dan darinya terpancar mata air menuju sungai-sungai yang ada Surga lainnya”.
9. Obsesi yang tinggi tidak mungkin diraih jika terkena problem kekalahan internal kejiwaan (inhijam dakhili) yang 8 tersebut.
Oleh karena itu, kita semua harus menang mengatasi problem inhijam dakhili tersebut. Wallahu a’lam.[ind]
Sumber: https://t.me/robbanimediatama