• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 10 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Siapa pun Bisa Berubah Baik

Oktober 29, 2025
in Nasihat
Niat Itu Segalanya

Ilustrasi, foto: wallpaperset.com

67
SHARES
512
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

HATI itu selalu berbolak-balik. Ada yang baik menjadi buruk, ada pula yang semula buruk berubah baik.

Di abad kedua hijriyah, ada sosok penyair yang namanya terkenal hingga saat ini. Orang itu adalah Abu Nawas. Ia lahir di Ahvaz, wilayah Iran saat ini, dan wafat di Bagdad di usia sekitar 58 tahun.

Ingin mencari penghidupan yang lebih baik, Abu Nawas yang yatim hijrah ke Bagdad, pusat kekhalifahan Abbasiyah saat itu. Di sana, ia belajar ilmu agama dan sastra. Saat itu, Bagdad memang sebagai berkumpulnya banyak tokoh cendekia.

Ternyata, Abu Nawas lebih gandrung dengan sastra dari ilmu lain. Sayangnya, di balik ketenaran karya sastranya saat itu, ia juga terjebak dalam pergaulan buruk. Tak heran jika sebagian karyanya berisikan syair-syair mesum, mabuk, dan hal buruk lain.

Hingga kini, salinan karya-karya sastra Abu Nawas dikabarkan masih disimpan baik di museum di Inggris.

Sezaman dengan Abu Nawas, hidup tokoh ulama yang begitu terkenal. Beliau adalah Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i, atau biasa dikenal dengan Imam Syafi’i rahimahullah.

Tahun kelahiran antara Abu Nawas dan Imam Syafi’i hanya terpaut sekitar 16 tahun, lebih tua Abu Nawas. Keduanya juga tinggal di wilayah yang sama: di Bagdad.

Imam Syafi’i memang hidup berpindah-pindah dalam rangka mencari ilmu dan mengajarkannya. Beliau lahir di Palestina, hijrah ke Mekah, hijrah lagi ke Madinah, hijrah lagi ke Bagdad, hijrah ke Yaman, dan terakhir di Mesir.

Ketika tinggal di Bagdad, Imam Syafi’i mengenal Abu Nawas sebagai sosok yang negatif. Dan memang seperti itulah perilaku Abu Nawas. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah karya sastranya.

Bahkan suatu kali, Abu Nawas menulis sastra yang sangat menghina Allah. Ia sebutkan bahwa Allah menyebut orang yang shalat dengan kata ‘celaka’. Tapi, tidak pernah menyebut orang yang mabuk-mabukan dengan kata yang sama.

Hal ini membuat umat Islam saat itu begitu marah. Termasuk juga Khalifah Harun Al-Rasyid. Hampir saja khalifah benar-benar memerintahkan untuk memenggal leher Abu Nawas. Tapi, ditengahi oleh penasihatnya dengan mengatakan, “Sastrawan itu hanya berlebihan-lebihan dalam kata, tapi tidak dalam hal yang sebenarnya.”

Ada juga sebab lain yang sudah menjurus ke penghinaan ras. Akhirnya, Abu Nawas dipenjara.

Banyak orang yang tidak tahu, kalau karena dipenjara inilah Abu Nawas akhirnya berubah. Ia menjadi lebih dekat dengan agama. Dekat dengan Allah subhanahu wata’ala. Hingga, tertulislah sebuah karya syair beliau yang terkenal tentang curhatan dirinya saat taubat.

Syair itu berjudul Al-i’tiraf, artinya sebuah pengakuan. Sebuah pengakuan tentang dirinya yang begitu banyak dosa. Sebuah pengakuan tentang dirinya yang pasrah di hadapan Allah. Sebuah pengakuan tentang dirinya yang ingin kembali dekat dengan Allah subhanahu wata’ala.

Hingga kini, syair taubat Abu Nawas itu masih terasa ‘segar’ dilantunkan. Bahkan menjadi inspirasi taubat bagi mereka yang ingin kembali ke jalan Allah yang lurus.

Ada kabar kalau Abu Nawas wafat. Ia wafat di usia 58 tahun di Bagdad. Saat itu, Imam Syafi’i dikabarkan tidak mau menshalatkannya.

Namun ketika seseorang menemukan tulisan syair Al-I’tiraf itu dari balik kantong Abu Nawas itu, hampir semua orang berubah. Termasuk Imam Syafi’i.

Bahkan dikabarkan, Imam Syafi’i menangis begitu membaca syair indah taubat Abu Nawas itu. Beliau pun akhirnya menshalati Abu Nawas.

**

Allah subhanahu wata’ala memberikan hidayah kepada siapa pun yang Ia kehendaki, begitu pun menyesatkan siapa yang Ia kehendaki.

Itulah rahasia Allah. Karena itu, bersyukurlah dengan hidayah Allah yang dilimpahkan untuk kita.

Dan, selalulah berbaik sangka bahwa jika Allah berkehendak, siapa pun yang buruk akan bisa berubah baik dengan izin Allah. Terlebih untuk orang-orang yang punya hubungan dekat dengan kita. [Mh]

 

 

 

Tags: Abu NawasSiapa pun Bisa Berubah Baik
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Mengasah Daya Imajinasi Anak dengan Mendongeng

Next Post

Empat Aturan Dasar Penanganan Makanan

Next Post
Empat Aturan Dasar Penanganan Makanan

Empat Aturan Dasar Penanganan Makanan

Kesalahan-kesalahan dalam Memberikan Pujian kepada Anak

Kesalahan-kesalahan dalam Memberikan Pujian kepada Anak

Saling Mengikhlaskan Kesalahan Anggota Keluarga

15 Tips Membangun Ikatan antara Orang tua dan Anak

  • Tanda kebesaran Allah dalam surat An-Naba

    Cara Mendapatkan Syafaat di Hari Kiamat

    138 shares
    Share 55 Tweet 35
  • Kafe Sastra Balai Pustaka, Tempat Artis Nongkrong untuk Membaca

    149 shares
    Share 60 Tweet 37
  • Cara Membaca Al-Qur’an yang Dilarang

    418 shares
    Share 167 Tweet 105
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5184 shares
    Share 2074 Tweet 1296
  • Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 Culture: Then and Now

    87 shares
    Share 35 Tweet 22
  • Resep Choco Lava Ala Blue Band

    116 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3263 shares
    Share 1305 Tweet 816
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7694 shares
    Share 3078 Tweet 1924
  • Profil Fifi Proklawati Jubilea, Pendiri Jakarta Islamic School

    157 shares
    Share 63 Tweet 39
  • Hukum Menikahi Wanita yang Dizinahi

    148 shares
    Share 59 Tweet 37
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga