• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 14 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Waspadai Kemunafikan di Hati Kita

September 4, 2022
in Nasihat, Unggulan
Tiga Langkah Membangun Sikap Positif

Ilustrasi, foto: walldiskpaper.com

86
SHARES
660
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

MUNAFIK itu adanya perbedaan antara yang ditampakkan dan yang disembunyikan. Yang di luar tampak baik, tapi dalamnya buruk.

Kemunafikan itu penyakit hati. Siapa pun bisa tertular dan terhinggapi. Masalahnya, orang yang tertular kadang tidak menyadari kalau ia sudah memiliki sifat munafik.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyebut ada empat ciri munafik. Yaitu, kalau bicara ia berdusta, kalau berjanji ia ingkar, kalau dikasih amanah ia khianat, dan kalau berdebat ia lari dari kebenaran alias culas.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Di antara tanda munafik ada tiga: jika bicara berdusta, jika berjanji tidak ditepati, jika diberi amanat ia khianat.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, “…jika berdebat, ia berpaling dari kebenaran.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Memang, para ulama memisahkan antara kemunafikan besar dengan kemunafikan kecil. Kemunafikan besar adalah mereka yang menyembunyikan kekafiran dengan keimanan palsu.

Sementara kemunafikan kecil adalah kemunafikan dalam hal amal dan akhlak. Kalau sedang bersama-sama ia begitu soleh. Tapi ketika sendirian, kesolehannya luntur.

Kemunafikan kecil inilah yang kerap dikhawatirkan para sahabat radhiyallahum ajma’in. Antara lain yang pernah diungkapkan seorang juru tulis Rasulullah bernama Hanzhalah radhiyallahu ‘anhu.

Ketika sedang berkumpul bersama Nabi, ia merasa seolah melihat surga dan neraka. Tapi ketika sibuk dengan urusan pekerjaan, urusan istri dan anak-anak; ia menjadi lupa.

Boleh jadi, apa yang dirasakan seperti para sahabat Nabi itu juga dirasakan kita saat ini. Ketika bersama-sama tampak begitu soleh, tapi ketika sendiri menjadi lain lagi.

Untuk bisa mendeteksi sejauh mana penyakit munafik itu hinggap dalam hati kita, silahkan dicek ciri munafik yang disebutkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Antara lain, seberapa sering kita berdusta? Tingkat sering dan tidaknya ini menjadi ukuran seberapa jauh penyakit munafik di hati kita.

Sekali, dua kali, dan tiga kali kita berdusta; tidak tertutup kemungkinan kita akan menjadi biasa berdusta. Mungkin seperti seorang pedagang yang memanipulasi barang dagangan dengan ucapannya: “Harga dari sananya memang sudah segitu!” Dan lainnya.

Begitu pun dengan janji. Sayangnya, masyarakat kita sudah salah kaprah dengan ucapan ‘insya Allah’. Harusnya ‘insya Allah’ itu pertanda kita serius untuk menepati janji. Tapi umumnya ‘insya Allah’ menjadi pertanda kalau kita ingin mengingkari janji.

Dalam hal amanah, sepertinya sudah sangat langka mereka yang begitu merawat amanah yang diterima. Meskipun sudah ada pernyataan sumpah resmi atas nama Allah dan Kitabullah.

Mumpung masih ada umur, baiknya tidak menyia-nyiakan peluang ini untuk taubat dan perbaikan diri. Jangan sampai kita mati dalam keadaan memiliki sifat munafik. Meskipun munafik kecil. [Mh]

 

Tags: Waspadai Kemunafikan di Hati Kita
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Kalau Tahu Sejarah Gaza, Kamu akan Sadar bahwa Ia Istimewa

Next Post

Meringankan Shalat saat Menjadi Imam

Next Post
Hukum keluar sisa air kencing

Meringankan Shalat saat Menjadi Imam

Jagalah lisan

Suami Menyebut Perilaku Istri Seperti Ibunya

Sakit Karena Pandangan Mata

Sakit Karena Pandangan Mata

  • Mengenal Anger Release

    Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    2995 shares
    Share 1198 Tweet 749
  • Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    1972 shares
    Share 789 Tweet 493
  • Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi

    468 shares
    Share 187 Tweet 117
  • Sebagai Langkah Strategis, GPC Indonesia Serahkan Jatah Kursinya di Global Sumud Flotilla

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1361 shares
    Share 544 Tweet 340
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7361 shares
    Share 2944 Tweet 1840
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4910 shares
    Share 1964 Tweet 1228
  • Yang Berhak Memandikan Jenazah Ibu

    2746 shares
    Share 1098 Tweet 687
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    343 shares
    Share 137 Tweet 86
  • OTW diganti BMW, Ini Penjelasan Ustaz

    2052 shares
    Share 821 Tweet 513
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga