KEPEMIMPINAN suami adalah amanah dari Allah dan rasul-Nya. Sehingga ia harus menjalankan makna kepemimpinan, yaitu memiliki kemampuan dalam mengatur keluarga dengan baik, mewujudkan komitmen keluarga pada nilai-nilai Islam, memberi nafkah, mendidik, membimbing dan melindungi keluarga.
Allah berfirman: “Para suami itu pemimpin terhadap kaum istri” (4:34)
Rasulullah bersabda: “Suami itu pemimpin dalam keluarganya dan bertanggungjawab terhadap apa yang dipimpinnya.” (HR Bukhari)
Baca Juga: Kemenangan Erdogan dan Tantangan Regenerasi Kepemimpinan di Turkiye
Kepemimpinan Suami itu Amanah
Para suami tentu mampu melaksanakan makna kepemimpinan di atas jika:
1. Menjadi qudwah, sehingga menjadi orang yg paling shaleh.
2. Lebih dulu hijrahnya.
3. Memahami agama dengan baik.
4. Sangat akrab dengan Alquran.
5. Bergaul dengan keluarga dengan cara yg baik.
Rasulullah bersabda: “Sebaik-baiknya Kalian adalah kalian yang terbaik terhadap keluarga, sedangkan aku adalah orang yang terbaik terhadap keluargaku diantara kalian.” (HR Tirmidzi)
6. Memiliki visi: menjadikan seluruh anggota keluarga dan keturunan sebagai permata hati dan imam bagi orang-orang yang bertakwa (25:74)
ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما
7. Bertanggung jawab terhadap kebahagiaan keluarga di dunia dan akhirat.
ربنا أتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
Artinya : “Wahai Rabb kami berikanlah kepada kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka.” (2:201)
8. Amanah, arif dan bijaksana.
9. Bisa menjadi mitra bagi istri dlm malaksanakan berbagai kewajiban. Semoga suami kita bisa menjadi pemimpin yang shaleh yang selalu diridhai dan diberkahi Allah. Aamiin.
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16