ATTENTION Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah kondisi yang ditandai dengan kesulitan mempertahankan perhatian dan fokus, menjadi terlalu bersemangat dan hiperaktif. Selain itu, ADHD dan speech delay atau keterlambatan bicara biasanya dapat terjadi secara bersamaan.
Penderita ADHD adang-kadang menjadi impulsif (mengambil tindakan cepat sebelum berpikir tentang konsekuensi tindakannya). Meskipun anak-anak dapat mulai menunjukkan gejala sejak balita, praktisi kesehatan biasanya tidak mendiagnosis ADHD sampai mereka berusia lima atau enam tahun.
Baca Juga: Tips Menstimulasi Anak Belajar Berbicara
Mengenal ADHD, Gangguan yang Membuat Anak-Anak Sulit Fokus hingga Mengalami Keterlambatan Berbicara
Banyak orang tua akan merasa lebih khawatir tentang keterlambatan bicara pada anak-anak mereka daripada tentang perhatian atau hiperaktif. Beberapa anak yang tampaknya memiliki ADHD atau mungkin hanya menunjukkan gejala seperti ADHD cenderung mengalami keterlambatan bicara.
Sebagai contoh, seorang anak yang mengalami kesulitan mengomunikasikan kebutuhan karena keterlambatan bicara dapat menjadi frustrasi dan lebih sering marah. Anak ini juga dapat dengan cepat tidak tertarik pada kegiatan-kegiatan yang melibatkan komunikasi.
Lebih lanjut, keterlambatan bicara juga dapat menyebabkan anak-anak tetap pada tingkat kematangan yang sama dengan keterlambatan mereka.
Untuk beberapa anak, ADHD dan keterlambatan bicara adalah komorbid, yang berarti bahwa mereka terjadi secara bersamaan. Ada beberapa penjelasan neurologis untuk ini.
Pemeriksaan otak telah menunjukkan korelasi pada orang dengan ADHD dan lobus frontal yang lebih kecil atau aliran darah yang lebih sedikit ke lobus frontal.
Lobus frontal penting dalam banyak fungsi kognitif termasuk kontrol impuls, organisasi, pengambilan keputusan, memori, pemecahan masalah dan penilaian.
Lobus frontal juga memainkan peran besar dalam pembicaraan dan bahasa. Jadi, seseorang dengan lobus frontal yang lebih kecil mungkin mengalami ADHD serta keterlambatan bicara.
Penanganan ADHD dapat berupa pemberian obat-obatan dan psikoterapi. Selain penderita, orang tua, keluarga, pengasuh, dan guru di sekolah juga perlu mendapatkan bimbingan untuk menghadapi anak dengan ADHD.
Walaupun ADHD tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, pengobatan yang diberikan dapat meredakan gelaja ADHD dan memampukan penderitanya untuk menjalani hidup dengan normal. [Maya/sumber: study.com/Cms]