TITIP pertanyaan Ustaz, apakah air banjir itu masuk kategori najis? Ustaz Farid Nu’man Hasan, S.S., M.I.kom. menjelaskan hal ini sebagai berikut.
Rasulullah bersabda:
إِنَّ اَلْمَاءَ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ, إِلَّا مَا غَلَبَ عَلَى رِيحِهِ وَطَعْمِهِ, وَلَوْنِهِ
Sesungguhnya air itu tidak ada sesuatu yang bisa menjadikannya najis KECUALI, jika sudah berubah aroma, rasa, dan warna. (HR. Ibnu Majah no 521)
Hadis ini didha’ifkan para ulama seperti Imam asy Syafi’i, Imam Abu Hatim, Imam an Nawawi mengatakan ulama sepakat atas kedha’ifannya, Imam az Zaila’i, dll.
(Khulashah al Badr al Munir, 1/8, Al Majmu’, 1/110, Nashbur Rayah, 1/94)
Namun, walau hadis ini dha’if, para ulama telah ijma’ bahwa jika salah satu dari tiga sifat air tersebut berubah, maka air sudah tidak lagi suci.
Imam Ibnul Mundzir Rahimahullah berkata:
و أجمعوا على أن الماء القليل والكثير إذا وقعت فيه نجاسة فغيرت له طعماً، أو لوناً، أو ريحاً أنه نجس مادام كذلك
Para ulama telah ijma’ bahwa air yang sedikit dan BANYAK, jika terkena najis lalu berubah rasa, warna, dan aroma, maka dia menjadi najis, selama memang seperti itu. (Mausu’ah al Ijma’, hlm. 16)
Baca juga: Doa Ketika Banjir dan Hujan Tak Berhenti
Apakah Air Banjir Masuk Kategori Najis
Imam ash Shan’ani mengatakan:
فالإجماع هو الدليل على نجاسة ما تغير أحد أوصافه
Maka, ijma’ adalah merupakan dalil atas kenajisan sesuatu yang telah berubah salah satu sifat-sifatnya. (Subulus Salam, 1/19)
Maka, air banjir tetap tidak dibenarkan untuk bersuci sebab warnanya telah menguning, coklat, bau lumpur.
Sifat dasar air suci sudah berubah, walau air itu jutaan kubik tapi berubah 3 sifat dasar air suci, maka tidak boleh untuk bersuci.
Syaikh Muhammad Muhajirin Amsar Rahimahullah mengatakan:
وقد اجمع العلماء على ان الماء المتغير بأحد الأوصاف الثلاثة متنجس و إن كام قدر البحر
Para ulama telah ijma’ bahwa air yang telah berubah salah satu sifatnya yang tiga itu, maka menjadi najis, walau air itu SEBANYAK LAUTAN. (Mishbahuzh Zhalam, 1/35)
Demikian. Wallahu a’lam.[ind]