DOA ketika banjir dan hujan tak berhenti ini merupakan munajat dan harapan kepada Allah Subhanahu wa taala agar dijauhkan dari segala marabahaya.
Bagi kita di negara dengan dua musim, musim hujan jadi musim paling mendebarkan, hujan tidak berhenti dan bisa mengakibatkan banjir.
Ketika kondisi ini terjadi di daerah kita, sebagai muslim, kita dianjurkan untuk membaca doa ketika banjir dan hujan tak kunjung reda.
Dikutip dari laman muslim.or.id, berikut doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Baca juga: Berdoalah di Kala Hujan
Doa Ketika Banjir dan Hujan Tak Berhenti
Doa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
(Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma ‘alal aakaami wadz dzirabi wa buthuunil awdiyati wa manabitis syajari)
“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, jangan yang merusak kami. Ya, Allah, turunkanlah hujan di dataran tinggi, di bukit-bukit, di perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.”
(HR. Al-Bukhari 1/224 dan Muslim 2/614)
Dalam hadis Anas bin Malik, ketika hujan tak kunjung berhenti (dalam sepekan), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas memohon pada Allah agar cuaca kembali cerah.
Lalu beliau membaca doa di atas. (HR. Bukhari no. 1014 dan Muslim no. 897).
Doa tersebut berisi permintaan agar cuaca yang jelek beralih cerah dan hujan yang ada berpindah pada tempat yang lebih membutuhkan air.
Atau untuk ringkasnya membaca:
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا، وَلاَ عَلَيْنَا
“Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa” [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, jangan yang merusak kami]
Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata menjelaskan hadis,
“Maksud hadis ini adalah memalingkan hujan dari pusat kehidupan, al-aakaam adalah jamak dari akmah dengan memfathahkan hamzah, yaitu gunung kecil atau apa yang tinggi di bumi (dataran tinggi).
Adz dziraf maknanya adalah bukit yang kecil.
Adapun penyebutan lembah karena di situlah tempat berkumpulnya air dalam waktu yang lama sehingga bisa dimanfaatkan oleh manusia dan binatang ternak.” (Fathul Baari 2/505, Darul Ma’rifah, Beirut, 1379 H, syamilah).
Ibnu Daqiq Al-‘Ied rahimahullah berkata, “Hadis ini merupakan dalil doa memohon dihentikan dampak buruk hujan, sebagaimana dianjurkan untuk berdoa agar turun hujan, ketika lama tidak turun.
Karena semuanya membahayakan (baik lama tidak hujan atau hujan yang sangat lama, pent).”( Ihkam Al-Ahkam, 1/358. Mathba’ah As-Sunnah Muhammadiyyah, syamilah)
Doa Hujan yang Tidak Membawa Bahaya
Sementara itu, bersumber dari laman Sumber: www.binbaz.org.sa, Syaikh Abdul Aziz bin Biz rahimahullah berkata, “Selama hujan tidak membawa bahaya maka –alhamdulillah– ucapkan doa:
اللهم صيّباً نافعاً، مطرنا بفضل الله ورحمته
Allahumma shayyiban nafi’an, muthirna bifadhlillahi wa rahmatihi, Allahummaj’alhu mubarakan
Jika hujan ini memberatkan, maka berdoalah:
اللهم حوالينا ولا علينا
Allahumma hawalaina wa laa ‘alaina”
Jadi, saat kita mengalami keadaan hujan deras di daerah kita, maka bacalah doa di atas.
Semoga kita diberikan kesabaran dengan ujian yang diberikan Allah dan senantiasa menjadi hamba yang lisannya selalu dipenuhi istighfar.[jwt/ind]