CARA mengolah daging kurban bisa dilakukan dengan dua cara, direbus atau dibakar. Idul Adha identik dengan sajian olahan daging kurban seperti kambing atau sapi yang menggugah selera.
Namun di balik kelezatannya, masyarakat perlu memperhatikan cara mengolah daging agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, terutama jantung dan sistem pencernaan.
Metode memasak sangat berpengaruh terhadap potensi risiko kesehatan, termasuk peningkatan kolesterol dan pembentukan senyawa berbahaya jika tidak dilakukan dengan bijak.
Memanggang atau membakar daging kurban menjadi pilihan favorit banyak orang karena aroma dan rasa yang lebih kuat.
Namun, cara ini memiliki risiko yang perlu diwaspadai. Ketika dibakar maka risiko terbentuknya zat potensi kanker (karsinogenik) lebih tinggi.
Baca juga: Vaksin Herpes Zoster Berpotensi Turunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Mana yang Lebih Baik, Direbus atau Dibakar Cara Mengolah Daging Kurban?
Zat karsinogenik tersebut dapat terbentuk saat daging terkena panas tinggi langsung, terutama jika bagian permukaan daging sampai hangus atau gosong.
Paparan zat ini dalam jangka panjang dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko kanker, terutama pada saluran cerna.
Sebagai alternatif, metode merebus jauh lebih sehat. Proses ini tidak melibatkan pembakaran langsung, sehingga meminimalkan risiko pembentukan zat karsinogenik.
Meski demikian, diingatkan juga bahwa kandungan lemak dalam daging tetap perlu diperhatikan, terutama bagi mereka yang memiliki risiko kolesterol tinggi atau penyakit jantung.
Daging merah, seperti kambing dan sapi, mengandung lemak jenuh yang dapat memperburuk kondisi tersebut jika dikonsumsi berlebihan.
Setiap metode memasak memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan cara pengolahan bisa disesuaikan dengan preferensi masing-masing, namun tetap harus mempertimbangkan dampak kesehatannya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tentu ada positif dan negatif dari setiap pilihan proses makanan. Kunci utamanya adalah mengolah dan mengonsumsi daging kurban secara seimbang.
Menghindari bagian daging yang terlalu berlemak dan tidak memasak hingga gosong dapat menjadi langkah sederhana untuk menjaga kesehatan tubuh.
Mengolah daging kurban tidak hanya soal rasa, tetapi juga soal cara menjaga tubuh tetap sehat di tengah perayaan.
Dengan memilih metode memasak yang lebih aman seperti merebus, serta menghindari konsumsi berlebihan, kita bisa menikmati momen Idul Adha tanpa mengorbankan kesehatan jantung maupun sistem pencernaan. [Din]