• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 26 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Unggulan

20 Persen Keluarga Miskin di 5 Metropolitan Tidak Pernah Terima Bansos Pemerintah

12/06/2021
in Unggulan
IDEAS: Sudahi Kelalaian Dalam Menjaga ‘Gerbang Negara’

IDEAS: Sudahi Kelalaian Dalam Menjaga ‘Gerbang Negara’

74
SHARES
566
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com- Survei Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) menunjukkan bahwa masih terdapat 20 persen keluarga miskin di wilayah metropolitan, yang seharusnya berhak menerima bantuan sosial, namun belum pernah menerimanya sama sekali selama masa pandemi, baik dari pemerintah pusat, provinsi atau kabupaten-kota.

Survei tersebut digelar di lima wilayah aglomerasi utama di Indonesia yaitu Jakarta Raya (Jabodetabek), Semarang Raya, Surabaya Raya, Medan Raya dan Makassar Raya pada awal tahun 2021. Survei dilakukan kepada 1.013 kepala keluarga miskin secara tatap muka.

“Dengan responden seluruhnya adalah keluarga miskin yang berlokasi di 5 wilayah aglomerasi utama, seharusnya tidak sulit untuk di-identifikasi dan di-jangkau, ditambah waktu survei dilakukan 10 bulan setelah pandemi melanda, tingkat exclusion error sebesar 20,0 persen ini sangat mengkhawatirkan,” kata Yusuf Wibisono, Direktur IDEAS dalam keterangan tertulisnya pada kamis (10/06/2021).

Lebih jauh, dia menambahkan bahwa celah exclusion error sebesar 20,0 persen ini tidak mampu ditutup seluruhnya oleh bansos dari sumber selain pemerintah.

“Dari 20 persen responden yang tidak tercakup oleh bansos dari pemerintah, hanya 6,8 persen saja yang mampu ditutup oleh bansos dari institusi non pemerintah dan lingkungan terdekat, sedangkan 13,2 persen sisanya sama sekali tidak pernah menerima bansos apapun di masa pandemi,” ujar Yusuf.

Baca Juga : Strategi Zero-Covid dari IDEAS

Menurutnya beban berat yang dihadapi keluarga miskin di masa pandemi, yang bahkan telah menyentuh kebutuhan paling dasar yaitu pangan, membuat eksistensi bansos menjadi krusial.

“Menjadi sangat penting bagi pemerintah untuk memperbaiki sistem penyaluran bansos secepatnya. Penyaluran bansos yang tidak tepat sasaran dan lamban di tengah krisis adalah amat memprihatinkan,” kata Yusuf.

Cakupan bansos dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten-kota dan desa (BLT Desa) untuk keluarga miskin di masa pandemi, berturut-turut adalah 60,7 persen, 12,1 persen, 12,5 persen dan 12,0 persen. Meski cakupan bansos pemerintah ini secara keseluruhan mendekati 100,0 persen, yaitu 97,4 persen, namun irisan antar bansos membuat cakupan aktual hanya 80,0 persen.

Dari responden penerima bansos pemerintah pusat di masa pandemi, mayoritas responden menerima bansos diskon listrik PLN 52% dan program keluarga harapan (PKH) 36,1%, diikuti kemudian dengan kartu sembako (BPNT) 22,9%, bansos tunai 12,8%, BLT UMKM 3,3% dan kartu prakerja 2,1%.

IDEAS menilai, dengan cakupan program dengan sasaran yang paling tinggi sebesar 52 persen, bansos diskon listrik PLN sangat layak untuk dipertahankan selama masa pandemi. Menjadi memprihatinkan ketika program diskon listrik ini justru dihentikan oleh pemerintah di semester II 2021 ini.

Sangat ironis di saat yang sama, program yang cakupannya sangat rendah, seperti Kartu Prakerja yang hanya 2,1 persen, justru dipertahankan bahkan dengan anggaran yang sangat besar.

“Perekonomian yang diklaim telah mengalami pemulihan, tidak dapat dijadikan alasan untuk menghentikan bansos, karena pandemi masih jauh dari berlalu sehingga krisis juga masih akan terjadi, dan bagi keluarga miskin bansos sangat dibutuhkan untuk bertahan melewati krisis,” ungkap Yusuf.

Ketika koordinasi antar bansos pemerintah berjalan baik maka setiap keluarga miskin hanya menerima 1 bansos. Penerima 1 bansos mencapai 63,4 persen, yaitu bansos pemerintah pusat 45,6 persen, pemerintah provinsi 5,0 persen, pemerintah kabupaten-kota 7,0 persen dan BLT Desa 5,7 persen. Sedangkan 16,6 persen responden menerima lebih dari 1 bansos.

“Kasus keluarga miskin menerima lebih dari 1 bansos sebenarnya dapat diterima dan bahkan harus dipandang sebagai bentuk saling melengkapi antar bansos. Namun ketika tingkat exclusion error tinggi, maka tumpang tindih antar bansos adalah memprihatinkan,” papar Yusuf.

Baca Juga : IDEAS Launching Hasil Riset Ketahanan Keluarga Miskin

Dibutuhkan reformasi sistem bansos di masa pandemi, dimana bansos dituntut tepat sasaran dan tepat waktu secara sempurna. Di masa pandemi, inclusion error dapat diabaikan, namun sebaliknya tingkat toleransi terhadap exclusion error harus sangat minimal, mendekati nol.

“Sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder masyarakat sipil yang kredibel, seperti Lembaga Amil Zakat, menjadi penting dan tak terelakkan untuk meningkatkan ketepat-sasaran dari bansos, agar tidak ada satupun keluarga miskin yang tidak mendapatkan bantuan,”tutupnya.[Wmh]

Tags: 20 Persen Keluarga Miskin di 5 Metropolitan Tidak Pernah Terima Bansos Pemerintah
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Maimaid.id Solusi Mudah Mencari Pekerja Rumah Tangga Profesional dan Terpercaya

Next Post

Membersihkan Kompor Gas yang Baik dan Benar

Next Post
Membersihkan Kompor Gas yang Baik dan Benar

Membersihkan Kompor Gas yang Baik dan Benar

Tafsir Surat Yasin Ayat 72 Tentang Penjinakan Hewan Ternak

Tafsir Surat Yasin Ayat 72 Tentang Penjinakan Hewan Ternak

Syekh Abdurrauf As-Singkili, Ulama Aceh yang Produktif dalam Berkarya

Syekh Abdurrauf As-Singkili, Ulama Aceh yang Produktif dalam Berkarya

  • Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 – Culture: Then and Now

    Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 Culture: Then and Now

    106 shares
    Share 42 Tweet 27
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7753 shares
    Share 3101 Tweet 1938
  • Polisi Selidiki Pelaku Pengancaman Bom ke 10 Sekolah di Depok, Jawa Barat

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    484 shares
    Share 194 Tweet 121
  • Hukum Membakar Pakaian Bekas

    11080 shares
    Share 4432 Tweet 2770
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3308 shares
    Share 1323 Tweet 827
  • Wisata Baru Sekitar Pantai Drini GunungKidul Hadirkan Pintu Masuk Membelah Pegunungan

    84 shares
    Share 34 Tweet 21
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1628 shares
    Share 651 Tweet 407
  • Peringati Hari Ibu, Salimah Rawapanjang Berikan Apresiasi Kepada Lansia Binaan

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Resep Pastel Tutup, Ide Sajian Pagi Mengenyangkan

    136 shares
    Share 54 Tweet 34
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga