WUKUF di Arafah, merupakan salah satu rukun haji yang utama dalam rangkaian ibadah haji. Ibadah wukuf yang dilakukan di Arafah menjadi syarat sah seorang ketika berhaji.
Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah, “Rasulullah SAW Bersabda: Haji itu Arafah, barang siapa mendapatkan (wukuf) di Arafah, makai a mendapatkan haji“, (HR. Bukhari-Muslim).
Kata wukuf berasal dari kata Arab “wuquf” dengan akar kata waqafa berarti berhenti, yang dengan pesan moralnya mengajarkan manusia untuk sejenak meninggalkan aktivitas dunianya selama beberapa jam.
Yakni berhenti dari kegiatan apapun agar bisa melakukan perenungan jati diri, sedang kata ‘arafah berarti naik-mengenali.
Baca juga: Haji Wada, Tanda Perpisahan Rasulullah dengan Umatnya
Wukuf di Arafah, Puncak Ibadah Haji
Pada hakikatnya, wukuf di Arafah adalah suatu perjalanan dimana secara fisik, tubuh jemaah haji berhenti di Padang Arafah, lalu jiwa spiritual mereka naik menemui Allah SWT.
Di Padang Arafah inilah pula, manusia dapat menemukan ma`rifat pengetahuan sejati tentang jati diri, kesadaran akan langkah-langkahnya, serta akhir perjalanan hidup kelak.
Adapun hikmah Wukuf di Arafah sebagai berikut:
1. Wukuf di Arofah adalah perintah Allah SWT
Zaman dahulu penduduk Quraisy dan pengikut agama setempat melakukan wukuf di Muzdalifah, bukan di Arafah. Kemudian Allah menurunkan firman surat Al-Baqarah ayat 199 yang artinya:
“Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (‘Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang“. (QS. Al-Baqarah : 199).
Allah memerintahkan penduduk tanah suci untuk bertolak (beranjak) sebagaimana orang lain yang berangkat dari Arafah.
Kalimat yang menjelaskan bahwa orang yang berangkat dari Arafah maka secara otomatis telah bermukim terlebih dahulu di Arafah, sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa perintah untuk bertolak (berangkat) dari Arafah adalah perintah untuk wukuf (bermukim sementara) di Arafah.
2. Arafah adalah tempat munajat para nabi-nabi terdahulu
Arafah merupakan tempat yang dirasakan aman oleh para nabi dan mereka pakai untuk beribadah kepada Allah, lalu diwarisi pada generasi penerusnya.
3. Arafah adalah tempat untuk memohon ampunan
Wukuf di Arafah merupakan proses spiritual memohon kepada Allah agar diberi ampunan dan terhapus segala kesalahan, niscaya hal itu akan lebih mengundang kasih sayang Allah kepada umat Islam.
4. Arafah adalah tempat mustajabah
Berdoa di Padang Arafah niscaya akan dikabulkan doanya oleh Allah. Karena di waktu dan tempat yang khusus ini, semua orang berpisah dari keluarga dan kampung halamannya, serta patuh menjalankan perintah (ibadah) kepada Allah SWT.
5. Doa di Padang Arafah adalah paling utama
Doa yang paling utama adalah doa orang yang berwukuf di Arafah. Ucapan yang paling utama adalah ucapan:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمَلَكُ وَلَهُ الْحَمْدُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Tiada Tuhan selain Allah yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kekuasaan dan milik-Nya segala pujian, di tangan-Nya lah kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
6. Doa hendak menuju Arafah
Disunahkan ketika hendak menuju Arafah untuk berdoa:
Allahumma ilaika Tawajjahtu wa ‘Alaika Tawakkaltu wa Wajhaka Arodtu Faj’al Dzanbi Maghfuro wa Hajji Mabruro warhamni wa La Tukhoyyibni wa Barik Li i Safari wa iqdhi bi ‘Arofata Hajati innaka ‘Ala Kulli Syai-in Qodir.
Sedemikian pentingnya rangkaian ibadah wukuf di Arafah ini hingga menjadi syarat mutlak ibadah haji. Di Arafah inilah Allah mengabulkan doa-doa hambanya sebagaimana doa-doa Nabi terdahulu terkabulkan di Arafah. [MRR]
Sumber: https://arrahim.id/akhyak/menelusuri-makna-spiritulitas-haji-wukuf-di-arafah