SEBUAH ungkapan menyebutkan agar kita jangan terbawa arus kehidupan dunia. Lalu, bagaimana sebaiknya kita bersikap?
“Bersikaplah lembut. Jangan biarkan dunia membuatmu keras. Jangan biarkan rasa sakit membuatmu benci. Jangan biarkan kepahitan mencuri kebaikan hatimu.” (Kurt Vonnegut, Jr.)
Panggung sandiwara dunia mungkin sudah mendekati babak akhir (kiamat). Berita bohong (hoax), fitnah, adu domba, penipuan, dan kejahatan lainnya merajalela di media sosial dan media elektronik.
Mengharu-biru perasaan, mengeruhkan hati dan pikiran. Jangan terbawa arus. Tetaplah bersikap dan berkata yang baik.
Sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, “Tutur kata yang baik adalah sedekah.” (HR. Ahmad).
Ibnu Baththol berkata, “Antara tutur kata yang baik dan sedekah harta memiliki keserupaan. Sedekah dengan harta dapat menyenangkan orang yang diberi sedekah.
Sedangkan tutur kata yang baik juga akan menyenangkan hati orang lain.”
Baca Juga: Berani Melawan Arus
Jangan Terbawa Arus
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhu berkata,
“Allah memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang berbuat jahil, dan memaafkan ketika ada yang berbuat jelek.
Jika setiap hamba melakukan semacam ini, Allah akan melindunginya dari gangguan setan dan akan menundukkan musuh-musuhnya.
Malah, yang semula bermusuhan bisa menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik semacam ini.”
Sahabat, arus situasi kadang membuat manusia lupa diri, kadang ia marah bahkan mengutuk takdir. Padahal, segala sesuatu sudah ada takarannya.
Semua sudah ada yang mengatur dan kita yang harus memilih bagaimana bersikap yang terbaik dalam situasi tersebut.[ind/xQoTD]
Sumber: https://t.me/semangatsubuh