oleh: Ustaz Farid Nu’man, S.S.
ChanelMuslim.com – Saat ini saya bekerja sebagai seorang karyawan swasta di sebuah perusahaan. Sudah sejak lama saya melakukan pekerjaan yang tidak baik. Karena perintah atasan saya untuk memanipulasi data. Mengambil barang perusahaan. Dan hal buruk lainnya. Namun saya tidak bisa menolaknya karena khawatir saya dipecat dari tempat saya bekerja. Di sisi lain, saya harus memberi nafkah anak dan istri, (mengingat mencari kerja zaman sekarang sangatlah sulit. Apa yang harus saya perbuat? Mohon pencerahannya Ustaz.
Jawaban:
Bismillahirrahmanirrahim..
Ada beberapa pelanggaran syariah yang terjadi atas apa yang diceritakan dalam pertanyaan di atas.
Pertama. Al Ghisy, yaitu manipulasi.
Hal ini termasuk memakan harta secara batil, ini jelas keharamannya dan keras ancamannya.
Ibrahim Al Harbi Rahimahullah berkata:
فَالغِشُّ أَنْ يُظْهِرَ شَيْئَاً وَيُخْفِىَ خَلاَفَهُ أَوْ يَقُولَ قَوْلاً ويَخْفِىَ خِلاَفَهُ فَذَلَكَ الغِشُّ
Maka, Al Ghisy adalah menampakkan sesuatu dan menyembunyikan sesuatu yang berbeda dengannya, atau mengatakan perkataan dan menyembunyikan yang berbeda dengannya. Itulah Al Ghiys. (Gharibul Hadits, 2/658)
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِل
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil.
(QS. An Nisa: 29-30)
Nabi ﷺ bersabda:
ومن غشنا فليس منا
Dan barang siapa yang menipu kami, maka dia bukan golongan kami.
(HR. Muslim No. 101)
Kedua. Termasuk kerja sama dalam kejahatan, dan manipulasi itu difasilitasi oleh kita.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
Dan janganlah saling membantu dalam dosa dan kejahatan. (QS. Al Maidah: 2)
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berkata:
وينهاهم عن التناصر على الباطل والتعاون على المآثم والمحارم
Allah melarang mereka menolong dalam kebatilan, dan saling menolang dalam dosa dan perkara-perkara yang haram.
(Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 2/13)
Kita sadar saat melakukannya, tahu bahwa itu dosa, tapi karena takut dipecat oleh atasan, akhirnya tetap melakukannya. Maka, hendaknya takutlah kepada Allah Ta’ala bukan kepada manusia.
Selama tidak ada yang terancam agama, jiwa, harta, akal, keturunan, maka belum ada kondisi darurat. Kami sarankan untuk mencari pekerjaan yang baru, sambil bertahan dulu di tempat lama sampai dapat yang baru. Dibarengi dengan banyak mohon ampun kepada Allah Ta’ala dan husnuzh zhan kepada-Nya bahwa rezeki-Nya begitu luas.
Demikian. Wallahu a’lam.[ind]