Salaman Terakhir
TIDAK ada satupun manusia yang mampu menebak kapan umurnya akan berakhir. Setiap kali saya hadir dalam sebuah pertemuan, atau sedang kumpul keluarga sering terbersit dalam benak ‘apakah ini akan menjadi pertemuan terakhir?’
Termasuk, ‘apakah tulisan ini akan menjadi tulisan terakhir?’ Hanya Allah yang Maha Mengetahui.
View this post on Instagram
Foto pertama ini adalah foto salaman terakhir saya dengan Umi Tia (nama panggilannya). Nama aslinya Siti Aisyah Nurmi (semoga Allah merahmatinya), istri Ustaz Ihsan Tanjung.
Sekitar tiga tahun lalu putri nomor dua Umi Tia, Hana, meninggal dunia. Saya takziah ke rumahnya di kawasan Komplek Timah Depok.
Kami bersalaman erat disertai raut wajah masing-masing yang menggambarkan kenangan kerja bersama dalam dakwah sekitar 30 tahun yang lalu.
Sudah bertahun-tahun kami tidak jumpa. Berita wafatnya Hana menjadi cara Allah mempertemukan kami kembali. Rasa kangen itu hanya dihiasi dengan seulas senyum.
Dan pagi hari tadi (Rabu, 25 Oktober 2022) kabar duka itu masuk ke dalam WA saya. Inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun.
Saya bergegas menuju rumahnya, niat sekalian takziah juga ke rumah ibu Ledia Hanifa, ayahanda beliau wafat di waktu yang hampir bersamaan. Mereka tinggal dalam satu komplek yang sama.
Setelah shalat jenazah, sesaat saya menyibak kain putih yang menutupi wajahnya. Masya Allah wajah putih teduh dan tampak tersenyum.
“Allahummaghfirlaha warhamha wa’afiha wa’fu anha wa akrim nuzulaha wawassi’ madkhalaha.”
Umi Tia sudah purna menjalankan tugasnya di dunia yang fana ini. Maafkan saya ya Umi Tia. Mudah-mudahan Allah jumpakan kita kembali dan menjadi tetangga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam surga Allah yang Maha Luas.
________
Beberapa pekan ini berita duka dari beberapa tokoh Islam/nasional menghiasi pemberitaan. Hampir tiap hari. Tapi kali ini saya ingin menuliskannya. Panduan kehidupan dari Yang Maha Pengasih itu sudah lengkap dan sempurna. “Cukuplah kematian sebagai nasihat”
Catatan Ustazah Wirianingsih dalam akun instagramnya @wiwirianingsih
[Ln]