USTAZ izin bertanya, kalau buang angin ketika salam pertama di akhir shalat itu bagaimana hukumnya?
Baca Juga: Aturan Membuang Hajat Menghadap Kiblat
Buang Angin Ketika Salam Shalat
Oleh: Ustaz Farid Nu’man Hasan
Hal ini perlu dirinci dulu, sebagai berikut:
Jika buang anginnya pada SALAM PERTAMA, baik sengaja atau tidak, maka itu BATAL, sebab salam pertama adalah rukun shalat menurut mayoritas.
Kecuali, menurut Hanafiyah yang mengatakan shalat tanpa salam itu sah, tapi makruh.
(Syaikh Said Hawwa, Al Asas fis Sunnah wa Fiqhiha, 2/770)
Jika buang angin pada SALAM KEDUA, shalat tetap sah menurut mayoritas ulama. Sebab, salam kedua adalah sunnah, jika tanpa dilakukan maka shalat sudah sah dan cukup.
Dalilnya:
عَنْ عَائِشَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُسَلِّمُ فِي الصَّلَاةِ تَسْلِيمَةً وَاحِدَةً تِلْقَاءَ وَجْهِهِ يَمِيلُ إِلَى الشِّقِّ الْأَيْمَنِ شَيْئًا
Dari ‘Aisyah berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa salam dalam shalatnya hanya sekali salam ke arah mukanya sedikit condong ke sebelah kanan.”
(HR. At Tirmidzi no. 296, shahih)
Imam At Tirmidzi mengutip dari Imam asy Syafi’i, katanya:
إِنْ شَاءَ سَلَّمَ تَسْلِيمَةً وَاحِدَةً وَإِنْ شَاءَ سَلَّمَ تَسْلِيمَتَيْنِ
Siapa yang ingin salam sekali saja silakan, dan yang ingin salam dua kali juga silakan.
Baca Juga: Keluar Sisa Air Seni saat Shalat
Shalat sekali salam
Dalam hadits lainnya:
ثم يُصلِّي ركعتينِ وهو جالسٌ ثم يُسلِّمُ تسليمةً واحدةً: السَّلامُ عليكم، يرفَعُ بها صوتَه حتَّى يوقِظَنا
Lalu Beliau shalat dua rakaat dalam keadaan duduk, kemudian salam dengan SEKALI SALAM:
“Assalamu ‘alaikum,” dengan meninggikan suara sampai membangunkan kami.
(HR. An Nasa’ i. Imam Ibnul Mulaqin mengatakan: “Shahih sesuai syaratnya Imam Muslim.” Badrul Munir, 4/54)
Dalil lainnya, Imam al Qurthubi mengatakan bahwa hadits- وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ dan penghalalnya adalah salam, menunjukkan kata AT TASLIM, bermakna sekali salam (taslimah wahidah). (Tafsir Al Qurthubi, 1/262)
Artinya, jika sudah sekali salam pertama, maka sudah selesai shalatnya walau dia tidak salam kedua. Inilah pendapat jumhur sahabat nabi dan tabi’in. (Al Majmu’ Syarh al Muhadzdab, 3/481)
Imam Ibnu Qudamah mengatakan:
والواجب تسليمة واحدة والثانية سنة قال ابن المنذر : أجمع كل من أحفظ عنه من أهل العلم أن صلاة من اقتصر على تسليمة واحدة جائزة
Yang wajib adalah salam yang pertama, yang kedua itu sunnah. Ibnul Mundzir mengatakan: “Telah ijma’ dari orang yang aku ketahui sebagai ulama, bahwa salam satu kali itu boleh.”
(Al Mughni, jilid. 1, hlm. 396)
Syaikh Muhammad Mukhtar Asy Syanqithi mengatakan:
فلو أنه سلَّم التسليمة الأولى ثم أحدث فإن صلاته تصح وتجزيه.
Seandainya seseorang sudah salam pertama, lalu dia hadats maka shalatnya itu tetap sah. (Syarh Zaad al Mustaqni’, 47/8)
Demikian. Wallahu a’lam.[ind]