USTAZ, saya mau bertanya, adakah amalan akhir dan awal tahun hijriyah? Amalan apa yang perlu dilakukan untuk ahir tahun dan awal tahun hijriyah?
Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan bahwa tidak ada doa khusus saat pergantian tahun, baik tahun baru Islam atau apa pun, tidak pula ada amalan khususnya.
Sebab dalam sejarah Islam sendiri penetapan tahun baru Hijriyah baru ada di masa Khalifah Umar Radhiyallahu ‘Anhu, bukan di zaman nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Baca Juga: Amalan-amalan pada Bulan Muharram
Amalan Akhir dan Awal Tahun Hijriyah
Adapun doa yang beredar di medsos adalah karangan manusia saja atau ijtihad ulama. Tidak boleh disandarkan sebagai Sunnah.
Pada prinsipnya, berdoa untuk kebaikan di masa yang akan datang, dan memohon ampun atas yang sudah berlalu, boleh-boleh saja dan boleh dibaca kapan saja.
Karena doa tidak masalah disesuaikan dengan hajat masing-masing orang, tanpa mesti menunggu pergantian tahun. Begitu pula shalat malamnya, tidak terikat oleh hari tertentu, silahkan lakukan kapan saja.
Ada pun dalam Sunnah, yang ada adalah doa pergantian bulan. Seperti doa yang disebut oleh Thalhah bin ‘Ubaidillah Radhiyallahu ‘Anhu:
أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا رأى الهلال قال: (اللهم أهله علينا بالامن والإيمان والسلام والإسلام ربي وربك الله)
Bahwa Nabi Shallallahu’Alaihi wa Sallam jika melihat bulan hilal berdoa: Ya Allah, tampakkan al-hilal (bulan tanggal satu) itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, dengan keselamatan dan Islam.
(HR. At Tirmidzi no. 3451, hasan)
Nah, doa awal bulan ini tentu bisa dibaca di awal bulan apapun, termasuk di awal masuk bulan Muharam yang merupakan tahun baru Islam. Inilah yang Sunnah.
Demikian. Wallahu a’lam.
Baca Juga: 11 Amalan Langit Penolak Bala
Muharram Momen Penambah Pengetahuan dan Wawasan Keislaman Anak
Bulan Muharram merupakan salah satu bulan istimewa dalam Islam. Menurut Penulis Kak Eka Wardhana, momen Muharram adalah momen terbaik untuk mendekatkan anak-anak dengan siroh Nabi, yaitu hijrah.
Muharram menjadi momen penambah pengetahuan dan wawasan keislaman anak.
Seperti kita tahu, Muharram adalah bulan pertama dari penanggalan Hijriyyah (12 bulan berurutan: Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadan, Syawal, Dzulqa’dah, Dzulhijjah), seperti bulan Januari dalam penanggalan masehi.
Namun tentu, kita tidak meniup terompet dan menyalakan kembang api untuk menyambutnya, karena kita diajarkan untuk tidak melakukan Tasyabbuh (menyerupai orang kafir), sesuai hadis berikut:
Dari Ibnu Umar, Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia bagian dari mereka.” (HR Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031)
Jadi, apa dong yang bisa kita sampaikan untuk menambah wawasan anak?
Pertama, sampaikan pada anak bahwa selain bulan pertama yang menandai bertambahnya tahun hijriyah, Muharram termasuk salah satu dari 4 bulan haram.
Apa dalilnya? Silakan simak hadis berikut:
Diriwayatkan dari Abu Bakrah radiallahu ‘anhu bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Setahun terdiri dari 12 bulan.
Di antaranya ada empat bulan haram, tiga berurutan, yaitu: Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Al-Muharram, serta Rajab Mudhar yang terletak antara Jumada dan Sya’ban.” (HR Al-Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679/4383)
Anak pasti akan bertanya: apa sih bulan haram itu?
Jawaban sederhananya adalah: bulan haram adalah bulan ketika kita melakukan pahala, nilainya lebih besar dibandingkan bulan lain dan sebaliknya: ketika melakukan dosa, maka keburukannya jauh lebih berat dibandingkan saat dilakukan pada bulan lain.
Kedua, ingatkan pada anak bahwa setiap pergantian tahun hijriyah hendaknya kita mengingat hijrahnya Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam dari Mekah ke Madinah dalam perjuangan menegakkan agama Allah.
Jadi, bulan Muharram sangat tepat untuk mengajak anak kembali membaca sirah Rasulullah dan mengajaknya meningkatkan semangat ibadah dan berbuat baik serta menjauhi kenakalan dan perbuatan jelek.[ind]