NABI adalah sosok suami yang sangat romantis kepada istri. Sikap romantis inilah yang menyebabkan suasana keluarga menjadi menyenangkan dan penuh kebahagiaan. Dari sosok beliau, kita bisa belajar menjadi suami terbaik bagi keluarga.
Banyak kemesraan yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam contohkan kepada umatnya. Misalnya, beliau makan berdua dengan ‘Aisyah, istri tercinta.
Aisyah menceritakan, “Aku minum air pada sebuah gelas dalam kondisi haid, kemudian aku menyerahkannya kepada Nabi saw. Kemudian Nabi saw menaruh bibirnya persis di bekas tempat aku minum. Saat aku makan sepotong daging, kemudian aku serahkan sisanya kepada Nabi saw, beliau juga menaruh bibirnya di bekas gigitanku.” (HR Ibnu Hibban)
Baca Juga: Memahami Adab Memilih Suami
Belajar Menjadi Suami Terbaik
Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Abdullah Waliyuddin at-Tabrizi (wafat 741 H) dalam kitab “Misykatul Mashabih ma’a Mir’atil Mafatih” menjelaskan, bahwa hadits di atas menjadi dalil diperbolehkanya bercumbu rayu dengan istri yang sedang haidh, duduk dengannya, makan bersama, dan mengambil sisa-sisa makanan dan minuman darinya.
Kemesraan Nabi saw ditunjukkan pula dengan senang mencium istri. ‘Aisyah berkata, “Rasulullah saw jika selesai shalat Ashar maka beliau masuk menemui istri-istrinya lalu mencium dan mencumbui salah seorang di antara mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ummu Salamah berkata bahwasanya Rasulullah saw menciumnya dan ia sedang puasa (HR. Bukhari dan Muslim).
Nabi saw sangat memuliakan istri. Beliau saw rela menjadikan lutut sebagai pijakan bagi Shafiyah, istri beliau, untuk naik ke onta tunggangan.
Anas bin Malik berkata, “Aku melihat Nabi saw mempersiapkan kelambu di atas onta untuk Shafiyah, lalu beliau Saw duduk di dekat onta lalu meletakan lutut beliau. Shafiyah menginjakkan kakinya di atas lutut beliau untuk naik di atas onta.” (HR. Bukhari)
Kendaraan kita di zaman sekarang adalah sepeda motor atau mobil. Sikap romantis bisa ditunjukkan dengan membukakan pintu mobil untuk istri, atau membantu istri untuk membonceng motor atau sepeda suami.
Allahu’alam Bishowab
Pemateri: Ustadz Cahyadi Takariawan