MEMILIH pasangan hidup harus melalui banyak pertimbangan. Bagi seorang laki-laki memilih calon istri perlu melihat dari berbagai aspek, tidak hanya sekedar penampilan fisik, mengingat laki-laki adalah makhluk yang banyak mengandalkan visual. Ada tipe-tipe calon istri yang harus dihidari oleh seorang laki-laki shalih, di antarnya:
1. Banyak mengeluh
Setiap laki-laki dewasa harus menghindari calon istri yang banyak mengeluh. Sebab berkeluarga itu akan menghadapi tantangan, permasalahan dan cobaan sehingga harus selalu bersyukur, bersabar dan berhusnu dzan kepada Allah agar selalu ada ketenangan dan keharmonisan dalam berkeluarga.
Sedangkan wanita yang banyak mengeluh, tidak bersyukur, tidak bersabar dan tidak berhusnu dzan kepada Allah akan selalu menimbulkan keresahan, keributan bahkan percekcokan. Sehingga hilang ketenangan dan keharmonisan dalam kehidupan berkeluarga.
Baca Juga: Kekesalan Istri Tak Pengaruhi Keabsahan Rujuk
Tipe-Tipe Calon Istri yang Harus Dihindari
Seharusnya jika ada keluhan jangan disampaikan kepada manusia tapi sampaikanlah kepada Allah sambil shalat, berdzikir dan berdoa dengan doa berikut:
اَلَّلهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ وَاِلَيْكَ الْمُشْتَكَى وَاَنْتَ الْمُسْتَعَانُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ اْلعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
“Ya Allah segala puji bagi-Mu. Kepada Engkaulah aku mengadu dan hanya Engkau yang bisa memberi pertolongan. Tiada daya dan upaya, serta tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”
Imam Junaedi berkata:
مَنْ أَصْبَحَ وَهُوَ يَشْكُو ضَيْقَ الْمَعَاشِ فَكَاَنَّمَا يَشْكُو رَبَّهُ وَمَنْ أَصْبَحَ لِأُمُوْرِ الدُّنْيَا حَزِيْنًا فَقَدْ أَصْبَحَ سَاخطًا عَلىَ اللهِ
“Barangsiapa suka mengadukan kesulitannya kepada sesama manusia, maka seolah-olah ia mengadukan Tuhannya (kepada mamusia tersebut). Dan barangsiapa merasa sedih dengan kondisi duniawinya, maka dia menjadi orang yang membenci Allah.”
2. Sering mengungkit kebaikan
Hendaklah menghindari calon istri yang sering mengungkit pemberian atau kebaikannya karena akan selalu menyakiti hati dan perasaan suami. Selain itu dia akan selalu menyombongkan diri atas pemberian dan kebaikan sehingga akan selalu meremehkan suaminya. Pantaslah mengungkit kebaikan dilarang oleh agama. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian batalkan (pahala) sedekah kalian dengan mengungkit-ungkit pemberian dan menyakiti (yang diberi).” (Al-Baqarah: 264)
3. Tidak setia, menyukai laki-laki lain
Harus menghindari wanita yang mudah tergoda oleh bujuk rayu laki-laki sebab ia tidak akan setia kepada suami . Ketika dia sudah menjadi istri dan menyukai laki-laki lain maka dia mudah berselingkuh, mengkhianati suami dan merusak pernikahannya. Karena itu, Islam telah melarang segala bentuk pengkianatan. Allah berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Al-Anfal: 27)
4. Banyak menuntut dan membebani suami
Jauhilah wanita yang banyak menuntut, karena ia tidak bisa berlapang dada kepada kemampuan suami dalam memberikan nafkah dan kebaikan lainnya. Ia kelak akan menjadi beban yang sangat berat bagi suami.
Sebab ia selalu merasa kurang sehingga selalu menuntut, tidak bisa memahami dan tidak bersyukur terhadap segala pemberian dan kebaikan dari suami. Sedangkan Allah hanya membebani setiap hamba sesuai kemampuannya. Allah berfirman:
لِيُنفِقۡ ذُو سَعَةٖ مِّن سَعَتِهِۦۖ وَمَن قُدِرَ عَلَيۡهِ رِزۡقُهُۥ فَلۡيُنفِقۡ مِمَّآ ءَاتَىٰهُ ٱللَّهُۚ لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا مَآ ءَاتَىٰهَاۚ سَيَجۡعَلُ ٱللَّهُ بَعۡدَ عُسۡرٖ يُسۡرٗا
“Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.” (Atthalaq: 7)
5. Sibuk mempercantik diri
Hendaknya menghindari wanita yang hanya mementingkan kecantikan wajah dan penampilan, sibuk berhias diri dan mengabaikan berbagai kewajiban. Ia tidak mengimbanginya dengan sibuk mempercantik jiwanya dengan menambah iman dan takwa, dan mempercantik prilaku dengan ibadah dan akhlak mulia.
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun Instagramnya @aanrohanah_16.
[Ln]