APA yang diinginkan oleh seorang istri? Baik Pria maupun perempuan menginginkan perlakuan yang sama pada banyak hal.
Meski begitu ada beberapa perbedaan keinginan terutama karena perbedaan gender. Ada perlakuan khusus yang diinginkan istri dari suami.
Hal yang perlu diperhatikan suami, semakin sukses Anda membuat istri Anda merasa dicintai dan dihargai, semakin banyak peluang Anda untuk mendapatkan keinginan Anda terpenuhi juga.
Baca Juga: Biarkan Aku Berkhidmat Kepada Istriku
Suami Harus Paham, Hal-Hal Inilah yang Diinginkan oleh Istri
Semua orang ingin tahu jika mereka dicintai. Para istri tidak akan pernah merasa bosan mendengar ketiga kata itu “Aku mencintaimu” dari suami mereka.
Namun menunjukkan perasaan Anda sama pentingnya dengan mengatakannya, aku cinta kamu. Perbuatan berbicara lebih keras dari kata-kata itu sendiri.
Sebenarnya, cara terbaik untuk mengungkapkan perasaan kita biasanya sederhana. Perbuatan yang tampaknya tidak penting seperti memberinya pelukan yang tidak terduga atau berpegangan tangan ketika berjalan bersama.
Memahami dan Memaafkan
Akan ada hari-hari ketika istri membuat kesalahan. Tidak ada seorang pun yang sempurna termasuk kita. Ketika istri membuat kesalahan, dia ingin dipahami dan dimaafkan.
Ingatlah bahwa tidak ada hubungan dan khususnya pernikahan yang dapat bertahan tanpa memaafkan. Suami sebaiknya memahami kondisi perempuan yang mengalami perubahan hormonal yang bisa memengaruhi suasana hatinya.
Jadi jangan mengolok-olok atau mengatakan dia konyol ketika dia mengalami menstruasi, sedang hamil atau mengalami menopause. Bersikaplah empati dan pengertian.
Percakapan Nyata
Jangan biarkan percakapan suami dan istri hanya melulu bicara tentang anak-anak, pekerjaan, dan soal cuaca. Jika itu terjadi bisa jadi pertanda bahwa pernikahan Anda benar-benar sedang dalam masalah.
Ada banyak hal yang perlu dibicarakan di luar tiga hal di atas. Penting bagi pasangan untuk membicarakan tentang perasaan mereka secara teratur.
Percakapan yang dalam, intens dan intim adalah perekat yang akan menyatukan suami istri.
Quality Time
Jangan biarkan waktu bersama istri dan anak-anak berjalan begitu saja. Buatlah momen bersama ini sebagai waktu yang berkualitas.
Menghabiskan waktu dengan orang yang Anda cintai harus menjadi prioritas utama. Penting juga untuk selalu ingat bahwa perempuan yang Anda nikahi adalah istri Anda, bukan hanya ibu dari anak-anak Anda.
Jangan pernah berhenti berusaha romantis dan sering-seringlah berkencan bersama dia. Bukankah lebih bahagia tumbuh sebagai suami istri dengan cara seperti itu.
Sering-seringlah membuat kegiatan yang bisa saling berbagi perasaan. Hal ini memperkuat ikatan pernikahan Anda.
Mendengar lebih banyak “Ya” dari pada “Tidak”
Entah itu karena ide dekorasi rumahnya tidak sesuai atau saat ada kata “tidak” pada suatu yang diharapkan, semua perempuan sangat tidak suka jika suaminya menolaknya.
Tanggapan negatif yang menjadi kebiasaan terhadap istri dan anak-anak, bukanlah kisah yang berakhir dengan baik. Terus-menerus mendengar kata “tidak” bisa membuat mereka down dan membenci Anda dan kemudian membuat mereka menjauhi Anda
Bukan berarti Anda harus menjadi penurut dan hanya mengatakan ya. Namun, cobalah berpikir dua kali sebelum secara otomatis mengatakan “tidak” dan Anda mungkin akan terkejut melihat bagaimana hal itu dapat memperbaiki hubungan Anda.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin Anda menanggapi permintaan dengan cara yang positif, hubungan Anda akan lebih bahagia dan lebih memuaskan.
Menjadi Pendengar yang Lebih Baik
Sungguh menjadi saat yang mengecewakan bagi seorang istri saat dia berbagi pikiran dan perasaannya dengan pasangannya dan kemudian menyadari bahwa pasangannya tidak benar-benar mendengarkannya. Istri ingin didengarkan tidak hanya dengan telinga tapi juga dengan hati suami.
Selain mendengar kata-kata yang dia ucapkan, penting untuk terbuka terhadap apa yang dikatakannya, bahkan jika Anda tidak setuju dengannya.
Menurut penelitian, pria yang menghormati pendapat istri mereka memiliki pernikahan yang lebih bahagia.
Kasih sayang dan Sikap Baik
Seberapa sering Anda mengatakan “tolong” atau “terima kasih” atau memberikan ciuman yang tak terduga kepada pasangan Anda? Sayangnya, beberapa pasangan yang sudah menikah lupa bahwa bersikap baik dan penuh kasih sayang satu sama lain adalah kunci untuk perkawinan yang langgeng.
Anggaplah waktu bersama istri adalah waktu pacaran, melakukan hal romantis secara teratur dan spontan. Tidak ada alasan berhenti menjadi romantis ketika usia pernikahan sudah semakin tua.
Pada kenyataannya, bersikap baik dan menunjukan kasih sayang sangat penting begitu kita mengikat janji dalam pernikahan.
Penelitian menunjukan bahwa memberi dan menerima perhatian berkaitan erat dengan komitmen dan kepuasan dalam pernikahan. Bahkan, mereka mungkin bahkan lebih penting setelah Anda mengikat simpul, karena penelitian menunjukkan bahwa frekuensi yang Anda dan pasangan Anda ekspresikan dan menerima afeksi secara langsung berkaitan dengan komitmen dan kebahagian suami dan istri.
Berbagi Pekerjaan Rumah Tangga dan Membesarkan Anak
Salah satu alasan utama konflik pasangan adalah konflik tentang pembagian tugas dalam pekerjaan rumah tangga. Tugas rumah tangga dan merawat anak tidak hanya menjadi tanggung jawab istri.
Dia seharusnya tidak meminta Anda untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Suamilah yang mengambil bagiannya sendiri. Suami akan menjadi pahlawan di matanya jika dia siap membantu ketika ditanya atau bahkan lebih baik mengerjakan beberapa tugas sebelum dia bertanya.
Berikan Day Off untuk Me Time
Jangan rebut soal day offnya istri. Bebaskan istri dari pikirannya yang selalu mengkhawatirkan apa yang terjadi dengan anak-anak, rumah, hewan peliharaan, dan diri suami.
Istri layak mendapatkan jeda waktu untuk memperhatikan dirinya sendiri agar sehat secara emosional dan fisik.
Jalani Pola Hidup Sehat
Laki-laki sangat buruk dalam menjaga kesehatan mereka sendiri. Jangan buat istri selalu mengkhawatirkan kondisi kesehatan Anda.
Ini tidak adil buat istri Anda. Dia adalah kekasih Anda, bukan ibu Anda. Sebagian alasan pria tidak memprioritaskan perawatan kesehatan adalah karena malas dan acuh.
Mereka juga merasa harus selalu tampil kuat. Jika sakit, dia akan menahannya. Filosofi yang lebih baik adalah bahwa merawat diri sendiri adalah jalan terbaik dalam merawat keluarga Anda. [MAY/Cms]