• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 18 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Wisata Kuliner Ala Saudi

Juli 29, 2019
in Berita
70
SHARES
541
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – "Kamu kalau makan itu, nanti keburu kenyang dan gak bisa makan loh," kata Uci, salah seorang  jamaah haji asal Kuningan. 

"Ya betul. Dan cukup makan ini. Insya Allah kenyang," jawab saya. 

Anggapan yang ada di kita, kalau belum makan nasi, belum dianggap makan. Meskipun ia telah makan indomie dan pisang goreng 3 biji. 

Syawarma namanya. Makanan ini banyak dijumpai di Arab Saudi. Di dekat Masjidil Haram, banyak berjejer toko yang menjual ini. 

Aslinya, Syawarma ini dari Turki. Maka keliru jika ada yang menyangka ia makanan khas Arab Saudi. 

Isinya daging, sayuran dan pasta, digulung dengan roti tipis mirip adonan lumpia. Hampir sama wujudnya dengan kebab "Baba Rafi" yang fenomenal itu. Tapi beda rasanya. 

Seringkali, saat beli Syawarma, ada yang asem sekali. Biasanya, pelayan akan bertanya, "Mau dikasih kecap gak?."

Awalnya saya gak tahu. Maka bilang "ya". Ternyata rasanya itu gak nguatin. Asem banget.   Saya kira, kecap yang dimaksud sama dengan definisi kecap pada kita. Ternyata berbeda. 

Di toko syawarma yang menyediakan tempat makan, biasanya ditanya oleh pelayan, "Mau makan disini atau dibungkus?." 

Kalau mau makan ditempat, cukup pakai isyarat menunjukkan "disini" maka akan paham. Atau pakai kalimat "akil hina". Kalau dibungkus, bilang "safari".

Syawarma yang saya makan, itu ukuran jumbo. Saya lupa nama jenisnya apa. Pakai bahasa Inggris gitu. Makan 1 biji cukup menggantikan sarapan nasi 1 bungkus. 

Selanjutnya… 

Kalau Syawarma bukan makanan khas Arab Saudi, trus apa dong makanan khasnya? 

Ini dia yang banyak ditanyakan kawan-kawan. Agak sulit juga carinya. Karena Saudi bukan negara segudang kuliner seperti Indonesia. 

Nasi Bukhari, Mandhi, juga bukan asli Saudi. Ia berasal dari Asia Selatan, seperti India, Pakistan, dan Bangladesh. 

Tamis juga bukan asli Saudi. Ia berasal dari Afghanistan dan Pakistan. 

Mungkin satu-satunya makanan kontemporer asli Saudi adalah Al Baik. Itupun sebenarnya model dan coraknya dari makanan barat sejenis ciken-ciken itu. 

Yang jelas, makanan asli atau khas Arab Saudi itu ya kurma, susu, dan keju,  seperti yang disebutkan di dalam riwayat dan hadits nabi shallallahu 'alaihi wasallam.[ah/laporan budi marta petugas haji2019]

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Penolakan RUU P-KS di Berbagai Daerah Semakin Marak

Next Post

Training Sosialisasi Produk Halal oleh BMOIWI dan LPPOM MUI

Next Post

Training Sosialisasi Produk Halal oleh BMOIWI dan LPPOM MUI

Ajang Silaturahmi

Pasar Indonesia Dadakan di Kota Mekkah

  • Tafsir Al Munir

    Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5016 shares
    Share 2006 Tweet 1254
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7516 shares
    Share 3006 Tweet 1879
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1493 shares
    Share 597 Tweet 373
  • 12 Adab dalam Majelis Al-Qur’an

    4538 shares
    Share 1815 Tweet 1135
  • Penampilan Putri Ariani Bawakan Cover Lagu Golden di Ajang Formula 1 Singapore Grand Prix 2025

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3117 shares
    Share 1247 Tweet 779
  • Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    2017 shares
    Share 807 Tweet 504
  • Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib dan Dhuha

    417 shares
    Share 167 Tweet 104
  • Kisah Julia Prastini, Dulu Benci Islam Sekarang Mualaf Hafidz Qur’an

    163 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    5388 shares
    Share 2155 Tweet 1347
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga