ChanelMuslim.com – Dalam kitab ar-Ruh yang ditulis oleh Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah, “Apakah pertanyan dalam kubur ditujukan kepada semau manusia, orang muslim, munafik, dan kafir, atau hanya kepada muslim dan munafik saja?
Dalam surah Ibrahim ayat 27:
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.”
Menurut Ibnu Qoyyim al-Juazi ayat ini turun berkenaan dengan siksa di dalam kubur ketika seseorang ditanya “siapa Tuhanmu? Apa agamamu?”. Dalam ash-Shahihain disebutkan dari Anas bin Malik, Nabi Saw bersabdah:
“Sesungguhnya, jika hamba diletakkan di liang lahat dan keluarganya sudah meninggalkannya, ia bisa mendengar suara sandal mereka.” Lalu ia menyebutkan hadits ini.
Al-Bukhari menambahkan, “Sedangkan orang munafik dan orang kafir maka ditanya kepadanya: “Apa yang kamu katakan tentang orang ini?” Ia menjawab: ‘Aku tidak tahu. Aku mengatakan seperti yang dikatakan orang-orang’.
Maka dikatakan kepadanya: ‘Kamu memang tidak tahu dan kamu tidak pernah membaca.’ Lalu ia dipukul dengan palu dari besi sehingga ia menjerit kesakitan yang didengar oleh makhluk yang ada di sekitarnya, kecuali manusia dan jin.”
Baca Juga: Hukum Muslimah Mengantar Jenazah ke Kubur
Orang-Orang yang Ditanya dalam Kubur
Dalam hadits Abu Sa’id al-Khudri, yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Imam Ahmad, ia berkata: “Kami mengurus jenazah bersama Nabi Saw. lalu beliau bersabdah: “Wahai manusia, sesungguhnya umat ini akan diuji di kuburnya dikuburnya. Jika manusia sudah dimakamkan, Malaikat akan mendatanginya sambil membawa palu.
Malaikat mendudukkannya lalu bertanya: “Apa yang engkau katakan tentang orang ini?” Jika orang itu mukmin, ia menjawab: ‘Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah yang tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.’ Malaikat berkata: ‘Kamu benar’
Lalu Malaikat membukakan pintu baginya menuju ke neraka seraya berkata: ‘Itulah tempat dudukmu sekiranya kamu mengingkari Rabbmu …..’
Dalam riwayat lain, di antara sahabat ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah seseorang pada waktu itu masih bisa berkata karena di atas kepalanya ada malaikat yang menakutkan?
Beliau menjawab: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.”
Itu artinya orang beriman akan diberi kemudahan untuk menjawab pertanyaan dalam kubur sedangakan orang kafir akan ketakutan dan mengalami kesulitan.
Dalam hadits Muhammad ibn Salamah, dari Khushaif, dari Mujahid, dari Barra’, yang semuanya hampir serupa bahwa orang kafir akan ditanya dalam kubur: Siapa Rabb-mu? Apa agamamu? Siapa nabimu? Dan ia tidak bisa menjawab.
Dari penjelasan di atas tampaklah bahwa baik orang muslim, munafik ataupun kafir akan mendapat pertanyaan dalam kubur. Yang membedakan adalah bagaimana kondisi saat mereka menjawab, dan apa yang akan didapatkan dari jawaban mereka, nikmat kuburkan atau azab kubur. [Ln]