TAHUKAH kamu tentang fase kehidupan manusia? Disadari atau tidak, manusia memulai dengan fase hidup yang lemah. Fase ini kita kenal ketika kita menjadi bayi. Kemudian, fase berikutnya adalah ketika kita kanak-kanak, remaja, atau dewasa. Fase tersebut merupakan fase di mana kita sangatlah kuat.
Baca Juga: Manusia Kembali kepada Kejahiliyahan dan Penyembahan Berhala
Tiga Fase Kehidupan Manusia yang Ujungnya kembali Menjadi Lemah
Namun, pada fase ketiga atau terakhir, kita seperti kembali kepada kondisi yang dialami saat bayi, yaitu lemah. Hal ini dijelaskan dalam surat Ar-Rum ayat 54.
۞ اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗيَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ ٥٤
Allah adalah Zat yang menciptakanmu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan(-mu) kuat setelah keadaan lemah. Lalu, Dia menjadikan(-mu) lemah (kembali) setelah keadaan kuat dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. (Ar-Rum: 54)
Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.
Dalam tafsir Wajiz, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan ketika manusia masih bayi berada dalam kondisi lemah, bahkan sebelum itu mereka dalam ketiadaan.
Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, yakni pada masa bayi. Kemudian Dia menjadikan kamu setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, yakni pada masa dewasa, sehingga kamu dapat melakukan banyak hal, kemudian.
Dia menjadikan kamu setelah kuat, yaitu lemah kembali dan beruban, yakni masa tua. Demikianlah, Dia akan terus menciptakan apa yang Dia kehendaki, antara lain menciptakanmu dari lemah menjadi kuat dan sebaliknya.
Dan Dia Maha Mengetahui atas segala pengaturan ciptaan-Nya, Mahakuasa atas segala sesuatu yang Dia kehendaki, termasuk membangkitkanmu kembali dari kematian.
Sementara itu, Tafsir Tahlili menjelaskan bahwa di dalam ayat ini disampaikan perjalanan hidup manusia. Mereka berasal dari sesuatu yang tidak ada arti dan tidak punya daya apa-apa, yaitu nutfah (zygot) yang merupakan telur yang terbuahi sperma.
Dari sana, kemudian berkembang menjadi janin, dan kemudian lahir, sebagaimana diinformasikan dalam al-Mu’minµn/23: 12-14. Dari kanak-kanak manusia kemudian menjadi remaja, dewasa, lalu matang, dan menjadi manusia yang perkasa dan berkuasa. Setelah itu manusia menginjak usia tua.
Dalam usia tua itu manusia menjadi makhluk yang lemah kembali. Di samping lemah, manusia juga mengalami perubahan fisik, di antaranya rambut yang tadinya hitam menjadi uban, kulit menjadi keriput, daya penglihatan dan pendengaran semakin lemah, dan perubahan-perubahan lainnya. Setelah itu manusia pasti mati.
Demikianlah Allah menciptakan makhluk yang dikehendaki-Nya, yaitu bahwa perjalanan hidup manusia di dunia pada umumnya demikian. Namun Allah dapat menentukan lain, yaitu bahwa manusia dapat saja wafat pada usia-usia yang dikehendaki-Nya sebelum usia tua tersebut. Demikianlah lemahnya manusia di depan Tuhan.
Oleh karena itu, mereka hendaknya tidak menyombongkan diri, tetapi beriman dan patuh kepada-Nya. [Cms]