TALKSHOW Tarhib Ramadan bersama Aisah Dahlan diramaikan oleh kehadiran 214 orang peserta dari Kabupaten Bogor yang berangkat ke Jakarta pada Jumat (7/2/2025) pagi.
Mereka tak hanya berasal dari pengurus Salimah saja, namun juga anggota, binaan dan masyarakat umum.
Talkshow dengan tema “Ramadhan Momentum bersama Keluarga Meraih Surga” merupakan salah satu rangkaian acara dalam gelaran Muktamar ke-6 Salimah yang diadakan di The Tavia Heritage Hotel, Cempaka Putih Jakarta Pusat mulai tanggal 7 hingga 9 Februari 2025.
Tak hanya sebagai peserta, PD Salimah Kabupaten Bogor juga menjadi panitia dalam acara tersebut.
Ketua PD Salimah Kabupaten Bogor, Nur Laela Turohmah mengaku bangga dan merasa terhormat dapat menjadi bagian dari momen spesial ini.
Penanggungjawab ticketing, Chomsatun Chairy mengatakan bahwa pada awalnya menjual tiket talkshow berbayar seperti ini tidaklah mudah.
“Awalnya tidak terlalu mudah untuk bisa menjual tiket talkshow berbayar seperti ini, apalagi untuk beberapa segmentasi pasar kami di Kabupaten Bogor,” katanya.
Baca juga: Gelar Raker 2025, Salimah Bogor Semangat Susun Program untuk Masyarakat
Salimah Kabupaten Bogor Ramaikan Talkshow Aisah Dahlan di Jakarta
“Namun alhamdulillah ‘ala kulli haal, menjelang detik-detik penutupan pendaftaran terakhir di tanggal 5 Februari barulah banyak yang mendaftar,” tambah Chomsatun.
Ia juga mengatakan jika pada awalnya hanya menargetkan sekitar 170 hingga 200 tiket yang terjual. Namun pada saat pelaksanaan masih ada yang mendaftar ‘on the spot’.
“Iya, hal itu di luar ekspektasi panitia ya. Alhamdulillah pada hari H masih ada saja yang mendaftar on the spot. Jadi peserta talkshow totalnya ada sekitar 214 orang, ya diperkirakan talkshow ini diikuti oleh 400 orang jika ditotal dengan peserta Muktamar,” imbuhnya lagi.
Dalam talkshow tersebut, dr. Aisah Dahlan, CMHt, CM.NLP yang dikenal sebagai pakar Neuroparenting Skill dan konsultan keluarga itu mengajak untuk mengenali emosi agar bisa mengelolanya, terutama dalam berinteraksi dengan anggota keluarga.
“Dalam konteks awam, emosi sering dideskripsikan dengan kemarahan saja, padahal sebenarnya emosi memiliki arti yang lebih luas dan mewakili banyak perasaan. Emosi juga diartikan sebagai reaksi seseorang terhadap suatu kejadian,” kata Aisah.
Ia juga mengatakan bahwa emosi itu banyak levelnya, mulai dari yang terendah yaitu apatis hingga tertinggi yaitu pencerahan. Ini semua perlu diatur dan ketika meningkat levelnya, harus menyebut nama Allah di dalamnya agar berpahala, utamanya di bulan Ramadan.
“Jadi ketika anak-anak ibu membangkang, misal main HP terus, itu bukan membangkang sebetulnya tapi mengajak dialog. Jadi jangan cepat marah,” ujar Aisah.
Secara neurologis, seorang manusia hakikatnya adalah gadget alam yang mentransmisikan sinyal ke lingkungan sekitarnya. Karenanya, doa, niat, dan prasangka seorang Ibu seperti sinyal yang sangat kuat yang bisa menembus semua sekat dan sampai ke langit.
“Oleh karena itu, untuk para ibu, senantiasalah memiliki prasangka yg baik terutama untuk keluarga (suami dan anak-anak). Luruskanlah niat dan banyak-banyaklah berdoa yang terbaik untuk keluarga,” tutup Aisah.[ind]
Kontributor: AM/Salimah