IMAM Hasan Al Bashri pernah ditanya, “Apakah Anda mukmin?” Beliau memberikan jawaban dengan membagi dua makna keimanan.
Beliau menjawab, “Iman itu ada dua, jika yang dimaksud beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, para rasul, hari akhir, dan beriman pada taqdir, baik dan buruk, maka saya mukmin.
Tetapi jika yang dimaksud, (beliau membacakan surat Al-Anfaal 2-4), maka saya tidak tahu, apakah termasuk mereka atau tidak”.
Tokoh besar Tabiin sekaliber Imam Hasan Al-Bashri saja mengatakan seperti itu, bagaimana dengan kita?
Ustaz K.H. Iman Santoso, Lc., M.E.I. menjelaskan hakikat keimanan dalam surat Al-Anfal ayat 2-4.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِینَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِیَتۡ عَلَیۡهِمۡ ءَایَـٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِیمَـٰنࣰا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ یَتَوَكَّلُونَ .
ٱلَّذِینَ یُقِیمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ یُنفِقُونَ. أُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ حَقࣰّاۚ لَّهُمۡ دَرَجَـٰتٌ عِندَ رَبِّهِمۡ وَمَغۡفِرَةࣱ وَرِزۡقࣱ كَرِیمࣱ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,
bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat dan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.” (QS Al-Anfaal 2-4)
Tiga ayat di awal surat ini, membahas sifat mukmin sejati yang sudah sampai pada puncak dan hakikat keimanan. Sifat yang telah diraih oleh para sahabat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam peserta perang Badar.
Perang pertama dalam sejarah Islam yang dimenangkan oleh Rasul Shallallahu alaihi wa sallam bersama para sahabatnya.
Walaupun secara manusiawi mereka mencintai harta, termasuk al-anfaal atau rampasan perang, tetapi kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya di atas segalanya.
Menerima secara totalitas keputusan Allah dan Rasul-Nya dalam segala urusan, termasuk Al-Anfaal yang menjadi inti surat ini.
Baca Juga: Hasan Al-Bashri, Ulama yang Ensiklopedis
Jawaban Hasan Al Bashri Ketika Ditanya Apakah Anda Mukmin
Mukmin sejati adalah orang beriman yang memiliki sifat atau karakteristik amal hati dan amal anggota badan seperti ayat di atas.
Pertama, hatinya lembut disertai rasa takut pada Allah. Sehingga ketika disebut nama Allah, gemetar, responsif dan segera melaksanakan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan.
Kedua, hatinya bersih, ketika mendengarkan Al-Qur’an tumbuh subur keimanannya. Bagaimana jika membaca sendiri dan mentadabburinya? Maka akan semakin bertambah keimanannya.
Utsman bin ‘Affan radhiyallahu anhu berkata:
(لو طهرت قلوبنا ما شبعنا من كلام ربنا، وإني لأكره أن يأتي علي يوم ما أنظر في المصحف).
“Kalau hati kita bersih, maka tidak akan pernah kenyang dengan kalam Allah (Al-Qur’an). Dan saya tidak suka melewati sehari, tidak melihat mushaf (membaca Al-Qur’an)” (Al-Baihaqi)
Ketiga, tawakkal yang merupakan puncak amal hati. Hanya bergantung, bersandar dan berharap kepada Allah.
Sedangkan amal anggota badan, meliputi seluruh amal kebaikan, berupa iqomah shalat yang merupakan hak Allah dan infak yang merupakan hak hamba Allah.
Berkata Muqotil bin Hayyan, “Iqomah shalat dengan menjaga waktu-waktunya, menyempurnakan wudhu, menyempurnakan ruku, sujud, tilawah Al-Qur’an, tasyahud dan shalawat atas Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.”
Sedangkan infak mencakup zakat, infak, sedekah, wakaf dan seluruh hak manusia, yang wajib dan sunnah.
Semua manusia adalah makhluk Allah, yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat terhadap sesamanya.
Mereka itulah mukminin sejati.
أولئك هم المؤمنون حقا
Orang yang memiliki derajat tertinggi di dunia dengan dijanjikan Allah meraih kemenangan dan derajat tertinggi di akhirat dengan meraih surga-Nya. Wallahu a’lam.[ind]