SAHABAT Muslim, tahukah kamu bahwa ada dzikir yang bisa dibaca selesai wudhu? Bisa dibilang, ini merupakan doa setelah wudhu yang mungkin saja sudah banyak kita hafal, tapi lupa untuk membacanya.
Baca Juga: Keutamaan Tidur dalam Keadaan Berwudhu
Dzikir yang Dibaca Selesai Wudhu
Hadits no (17 – 234).
حَدَّثَنِى مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمِ بْنِ مَيْمُونٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِىٍّ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ رَبِيعَةَ – يَعْنِى ابْنَ يَزِيدَ – عَنْ أَبِى إِدْرِيسَ الْخَوْلاَنِىِّ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ ح وَحَدَّثَنِى أَبُو عُثْمَانَ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ كَانَتْ عَلَيْنَا رِعَايَةُ الإِبِلِ فَجَاءَتْ نَوْبَتِى فَرَوَّحْتُهَا بِعَشِىٍّ فَأَدْرَكْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَائِمًا يُحَدِّثُ النَّاسَ فَأَدْرَكْتُ مِنْ قَوْلِهِ « مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ مُقْبِلٌ عَلَيْهِمَا بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ إِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ ». قَالَ فَقُلْتُ مَا أَجْوَدَ هَذِهِ. فَإِذَا قَائِلٌ بَيْنَ يَدَىَّ يَقُولُ الَّتِى قَبْلَهَا أَجْوَدُ. فَنَظَرْتُ فَإِذَا عُمَرُ قَالَ إِنِّى قَدْ رَأَيْتُكَ جِئْتَ آنِفًا قَالَ « مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ – أَوْ فَيُسْبِغُ – الْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ ».
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun (ia berkata) telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi (ia berkata) telah menceritakan kepada kami Muawiyah bin Sholih dari Robi’ah –yaitu Ibnu Yazid- dari Abu Idris al-Khoulaaniy dari Uqbah bin Aamir (perpindahan sanad ke jalur lain) dan telah menceritakan kepadaku Abu Utsman dari Jubair bin Nufair dari Uqbah bin Aamir –semoga Allah meridhainya- beliau berkata: Kami dulu para penggembala unta (saling bergantian menggembalakan unta).
Suatu hari tiba giliranku (menggembalakan), kemudian aku memulangkan unta-unta itu ke kandangnya saat sore. Kemudian aku menuju Rasulullah shollallahu alaihi wasallam, saat itu beliau sedang berdiri menyampaikan hadits kepada manusia.
Pada saat itu aku mendapatkan beliau menyampaikan hadits: Tidaklah seorang muslim berwudhu kemudian menyempurnakan wudhunya kemudian berdiri sholat dua rokaat dengan menghadapkan wajah dan hatinya (kepada Allah) kecuali wajib baginya Surga.
Aku berkata: Sungguh demikian bagusnya hadits ini. Tiba-tiba orang yang di depanku berkata: (hadits) yang sebelumnya lebih bagus.
Aku lihat ternyata orang itu adalah Umar. Ia berkata: Aku melihatmu saat engkau baru datang.
Nabi tadi bersabda: Tidaklah ada seseorang dari kalian yang berwudhu menyempurnakan wudhunya kemudian mengatakan: Asyhadu an laa ilaaha illallah wa anna Muhammadan Abdullahi wa Rosuuluh (aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusanNya) kecuali akan dibukakan pintu Surga yang delapan yang ia bisa memasuki dari pintu mana saja yang dikehendakinya.
وَحَدَّثَنَاهُ أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ عَنْ أَبِى إِدْرِيسَ الْخَوْلاَنِىِّ وَأَبِى عُثْمَانَ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرِ بْنِ مَالِكٍ الْحَضْرَمِىِّ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ الْجُهَنِىِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-. قَالَ فَذَكَرَ مِثْلَهُ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ « مَنْ تَوَضَّأَ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ».
Dan telah menceritakan kepada kami hadits itu Abu Bakr bin Abi Syaibah (ia berkata) telah menceritakan kepada kami Zaid bin al-Jubaab (ia berkata) telah menceritakan kepada kami Muawiyah bin Sholih dari Robi’ah bin Yazid dari Abu Idris al-Khoulaaniy dan Abu Utsman dari Jubair bin Nufair bin Malik al-Hadhromiy dari Uqbah bin Amir al-Juhaniy bahwasanya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda…kemudian disebutkan semisal hadits itu hanya saja dalam riwayat tersebut dinyatakan: « Barangsiapa yang berwudhu kemudian mengucapkan: Asy-hadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah wa asyhadu anna Muhammadan Abduhu wa rosuuluh
(Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan utusanNya).
[Cms]
Dikutip dari Buku “Terjemah Shahih MUSLIM (Abul-Husain Muslim bin al-Hajjaj an-Naisaburi Rahimahullah)”. Jilid 1
Al Ustaz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah
http://telegram.me/alistiqomah