KEUTAMAAN tidur dalam keadaan berwudhu sangatlah banyak. Oleh sebab itu, jangan sampai kita tertidur tidak dalam keadaan berwudhu. Ketika sudah merasa kantuk, cepat-cepatlah ambil air wudhu.
Baca Juga: Cara Mengatasi Susah Tidur Akibat Stres
Keutamaan Tidur dalam Keadaan Berwudhu
Berikut beberapa keutamaannya:
1. Disertai Malaikat dalam tidurnya.
2. Didoakan ampunan oleh para malaikat.
3. Jika bangun, dan berdoa kepada Allah, doanya mustajabah.
4. Jika sebelumnya diiringi dengan doa khusus dari Nabi, dengan tidur miring pada sisi kanan, kemudian meninggal dalam keadaan itu, ia meninggal dalam keadaan fitrah.
لَيْسَ مِنْ عَبْدِ يَبِيْتُ طَاهِرًا إِلاَّ بَاتَ مَعَهُ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ لاَ يَنْقَلِبُ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا
Tidaklah seorang hamba tidur malam dalam keadaan suci kecuali akan bermalam pada bajunya satu malaikat, sehingga tidaklah ia membalikkan tubuhnya di waktu malam kecuali Malaikat itu berdoa:
Ya Allah ampunilah hambaMu ini karena sesungguhnya ia tidur malam dalam keadaan suci. (H.R atThobarony dari Ibnu Abbas dinyatakan sanadnya jayyid oleh al-Mundziri, dinyatakan hasan li ghoirihi oleh al-Albany).
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الْأَيْمَنِ ثُمَّ قُلْ اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ فَإِنْ مُتَّ مِنْ لَيْلَتِكَ فَأَنْتَ عَلَى الْفِطْرَةِ وَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَتَكَلَّمُ بِهِ
Jika engkau mendatangi tempat tidurmu kemudian berwudhu sebagaimana wudhu dalam sholat kemudian berbaring pada sisi kanan kemudian berdoa: Allaahumma aslamtu wajhii ilaik wa fawwadltu amrii ilayk, wa alja’tu dzhohrii ilayk raghbatan wa rahbatan ilaik laa malja-a wa laa manjaa minka illaa ilayk.
Allaahumma aamantu bi kitaabikalladzii anzalta wa bi nabiyyikalladzii arsalta.
Jika engkau meninggal di malam itu, maka engkau mati dalam keadaan fitrah. Jadikanlah itu sebagai bacaan terakhir sebelum tidur (H.R al-Bukhari dan Muslim dari al-Bara’ bin Azib).
[Cms]
Kendari, 25 Ramadhan 1438 H / 20 Juni 2017.
Dikutip dari Buku “Fiqh Bersuci dan Shalat Sesuai Tuntunan Nabi”
Al Ustaz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
http://telegram.me/alistiqomah