ChanelMuslim.com – Surat Al-Kahfi dianjurkan untuk dibaca pada malam Jum’at dan pada hari Jum’at. Tidak hanya satu, tetapi banyak sekali keutamaannya apabila kita mengamalkan atau membaca surat Al-Kahfi ini.
Baca Juga: Tadabur Surat Al-Kahfi Ayat 20
Dianjurkan Dibaca pada Malam Jum’at dan Hari Jum’at, ini Keutamaan Surat Al-Kahfi
Dikutip dari channel telegram TAFSIR AL-QUR’AN, Ustaz Abu Utsman Kharisman, berikut keutamaan-keutamaannya.
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْف عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
Barangsiapa yang menghafal 10 ayat dari awal surat Al-Kahfi, akan terlindungi dari ad-Dajjal (H.R Muslim dari Abud Darda’).
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ كَمَا أُنْزِلَتْ كَانَتْ لَهُ نُوْرًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ مَقَامِهِ إِلَى مَكَّةَ
Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi sebagaimana diturunkan, maka ia akan mendapatkan cahaya pada hari kiamat dari tempat berdirinya hingga Makkah (H.R anNasaai, atThobaroniy, dishahihkan oleh al-Hakim dan al-Albaniy).
Baca Juga: Pujian Allah Terhadap Diri-Nya yang Menurunkan Al-Qur’an, Tafsir Al-Kahfi Ayat 1
Diterangi dengan Cahaya
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, akan diterangi dengan cahaya di antara dua Jumat (H.R anNasaai, al-Baihaqy, al-Hakim dari Abu Said al-Khudriy).
Maksud diterangi di antara 2 Jumat menurut al-Imam asy-Syaukaniy adalah ia tetap berada dalam pengaruh dan pahalanya sepanjang waktu seminggu tersebut.
Sedangkan al-Qoriy menyatakan bahwa (disinari) hatinya atau kuburnya atau pada hari dikumpulkannya manusia (hari kiamat)(Muro’aatul Mafaatiih syarh Misykaatil Mashoobiih li Abil Hasan Ubaidillah bin Muhammad al-Mubarokfuriy (7/249)).
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
Barangsiapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada malam Jumat, ia akan diterangi sinar antara dirinya hingga Baytul ‘Atiiq (Ka’bah)(H.R adDaarimiy, al-Baihaqy, dishahihkan al-Albaniy).
Al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah menyatakan dalam kitab al-Umm (1/208):
وَأُحِبُّ قِرَاءَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ وَيَوْمَهَا لِمَا جَاءَ فِيْهَا
Dan saya suka membaca al-Kahfi pada malam Jumat dan hari Jumat berdasarkan (hadits) tentang hal itu.
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ كَانَ رَجُلٌ يَقْرَأُ سُورَةَ الْكَهْفِ وَإِلَى جَانِبِهِ حِصَانٌ مَرْبُوطٌ بِشَطَنَيْنِ فَتَغَشَّتْهُ سَحَابَةٌ فَجَعَلَتْ تَدْنُو وَتَدْنُو وَجَعَلَ فَرَسُهُ يَنْفِرُ فَلَمَّا أَصْبَحَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالْقُرْآنِ
Dari al-Bara’ bin ‘Aazib radhiyallahu anhu beliau berkata: Ada seorang laki-laki yang membaca surat al-Kahfi, di sampingnya ada kuda yang terikat pada dua tali yang panjang.
Tiba-tiba ia dinaungi awan yang terus mendekap, maka kuda itupun lari (terlepas dari ikatan). Pada pagi harinya, orang tersebut mendatangi Nabi shollallahu alaihi wasallam dan menceritakan hal itu.
Nabi bersabda: Itu adalah as-Sakiinah (ketenangan) yang turun dengan al-Quran (H.R al-Bukhari dan Muslim).
Al-Imam anNawawiy rahimahullah menjelaskan makna as-Sakiinah adalah suatu makhluk yang padanya terdapat ketenangan dan rahmat, bersamanya (turun) Malaikat (Fathul Baari libni Hajar (9/58)).
Sahabat Muslim, setelah melihat keutamaan-keutamaan di atas, mari kita berusaha untuk menyempatkan diri untuk membaca Al-Kahfi di malam Jum’at dan hari Jum’at. [Cms]