BAGAIMANA cara menentukan keberpihakan? Ustaz K.H. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc. menjelaskan Surat Ali Imran ayat 13 tentang hal ini.
قَدْ كَا نَ لَـكُمْ اٰيَةٌ فِيْ فِئَتَيْنِ الْتَقَتَا ۗ فِئَةٌ تُقَا تِلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَاُ خْرٰ ى كَا فِرَةٌ يَّرَوْنَهُمْ مِّثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْنِ ۗ وَا للّٰهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهٖ مَنْ يَّشَآءُ ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّاُولِى الْاَ بْصَا رِ
“Sungguh, telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang berhadap-hadapan. Satu golongan berperang di jalan Allah dan yang lain (golongan) kafir yang melihat dengan mata kepala, bahwa mereka (golongan muslim) dua kali lipat mereka.
Allah menguatkan dengan pertolongan-Nya bagi siapa yang Dia kehendaki. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan (mata hati).” (QS. Ali ‘Imran: 13)
Dalam kehidupan ini, kaum Muslimin tidak boleh bersikap netral ketika menyaksikan suatu peperangan atau pertarungan antara haq dan batil, antara pihak yang benar dan pihak yang salah, antara orang-orang beriman dan orang-orang kafir.
Bahkan kaum Muslimin terkadang harus menentukan keberpihakan kepada salah satu pihak yang lebih dekat kepada prinsip-prinsip kebenaran kaum Muslimin di antara dua golongan kafir yang sedang berperang.
Sebagaimana hal ini bisa kita baca dalam surat ar-Rum ayat 1-5.
baca juga: Sebanyak 3.200 Warga Palestina Ditangkap oleh Israel Sejak 7 Oktober
Cara Menentukan Keberpihakan
Ayat ini (Ali Imran: 13) mengisyaratkan salah satu cara menentukan keberpihakan kaum Muslimin dalam melihat suatu peperangan yang terjadi.
Yaitu dengan melihat siapa yang menjadi pihak kafir dan siapa yang berperang di jalan Allah.
Dalam kasus perang antara Mujahidin Palestina dan Israel, kita mendapatkan kejelasan bahwa para pejuang Hamas jelas-jelas Muslim dan berjuang untuk membebaskan Masjidil Aqsa.
Sedangkan negara dan orang-orang Israel jelas-jelas kafir.
Karena itu, sangat mengherankan jika ada orang-orang beriman yang mendukung Israel dalam perang ini.
Mereka perlu merenungkan dan mendalami arti ayat di atas. Semoga Allah membukakan akal-akal yang tertutup kabut keraguan dan penyesatan musuh.[ind]