ChanelMuslim.com – Liciknya syetan dalam menyesatkan manusia digambarkan dalam Surat Ibrahim ayat 22.
Oleh: Ustaz Farid Nu’man Hasan, S.S.
Kelicikan syetan Allah Ta’ala ceritakan dalam ayat berikut:
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي ۖ فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ ۖ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ ۖ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ ۗ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Dan berkatalah syetan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan:
“Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya.
“Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri.
“Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. (QS. Ibrahim: 22)
Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah mengutip dari umumnya ahli tafsir:
“Pada saat ahli surga masuk ke surga, dan ahli neraka masuk ke neraka, maka penduduk neraka begitu marah kepada Iblis. Lalu Iblis pun berdiri di antara mereka dan berkhutbah, sebagaimana yang Allah Ta’ala firmankan (di atas).”
Imam Ibnul Jauzi, Zaadul Masiir fi ‘Ilmit Tafsiir, 2/510
Baca Juga: Ketika Syetan dan Hawa Nafsu Merasuk, Inilah yang Terjadi kepada Pemuda 20 Tahun ini
Liciknya Syetan dalam Menyesatkan Manusia
Pelajaran penting dari ayat ini:
Ini adalah pengakuan syetan saat hari pembalasan
Syetan mengakui Allah punya janji dan janji Allah Ta’ala adalah haq (benar).
Syetan menyatakan dirinya juga berjanji tapi dia mengakui telah ingkar thdp janjinya
Syetan menyatakan dia tidak berkuasa untuk memaksa manusia untuk mengikuti dirinya, tapi dasar manusianya saja yang mau mengikutinya
Maka, kata syetan kepada manusia, “Jangan salahkan aku tapi salahkan diri kalian sendiri”
Syetan mengakui dirinya lemah dan tidak mampu menolong manusia yang mengikutinya, dan manusia itu pun tidak mampu menolong dirinya sendiri
Ternyata bahkan syetan pun tidak suka dan tidak membenarkan kalau manusia menjadi musyrik, padahal kesyirikan itu disebabkan oleh rayuannya.
Syetan tidak mau disalahkan, tapi dia katakan: “Jangan cerca aku, tapi cercalah diri kalian sendiri.”
Wa na’udzu billah tsumma na’udzu billah. Wallahu a’lam.[ind]