• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 25 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Quran Hadis

Bolehkah Pensiun dari Dakwah

Juni 21, 2025
in Quran Hadis, Unggulan
Tazkiyah, Poros Keseimbangan Aktivis Dakwah (Bagian 2)

foto: pixabay

111
SHARES
853
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

BOLEHKAH pensiun dari dakwah? Pertanyaan ini menggelitik apalagi buat kamu yang senang untuk mengajak orang berbuat baik. Yuk, kita tanya Ustaz Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc. mengenai hal ini.

Di dunia kerja dikenal istilah pensiun dari kerja. Umumnya di usia 55 – 60 tahun. Alasannya karena di usia tersebut sudah tidak produktif lagi untuk bekerja.

Dunia dakwah tidak sama dengan dunia kerja. Di dunia dakwah justru tidak dikenal istilah pensiun. Bahkan Nabi Nuh alaihis salam berdakwah sampai usia 950 tahun.

Di dalam ajaran Islam, usia tua sangat menentukan. Sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam:

وَإِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ

“Sesungguhnya amal perbuatan itu dihitung dengan penutupannya.” (Musnad Ahmad 21768)

Menutup usia di saat masih aktif berdakwah menjadi tanda husnul khatimah. Karena dakwah merupakan amal dan aktivitas terbaik bagi seorang Muslim. Firman Allah:

وَمَنْ  اَحْسَنُ  قَوْلًا  مِّمَّنْ  دَعَاۤ  اِلَى  اللّٰهِ  وَعَمِلَ  صَا لِحًا  وَّقَا لَ  اِنَّنِيْ  مِنَ  الْمُسْلِمِيْنَ

“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (QS. Fussilat: 33)

Allah tidak memberi izin pensiun dari dakwah bagi mereka yang sudah diantarkan ke jalan dakwah, agar mereka mendapat husnul khatimah sebagaimana para Nabi dan Rasul-Nya.

Bila mereka memensiunkan diri dari dakwah maka dianggap sebagai orang yang mengingkari nikmat Allah. Karena itu hukumannya sangat berat.

Berikut ini renungan singkat tentang fenomena pensiun dari dakwah. Semoga bermanfaat.

Baca Juga: Ujian Masa Tua

Bolehkah Pensiun dari Dakwah

Orang pensiunan, dalam bahasa Arab disebut mutaqo’id/ متقاعد. Orang yang sebelumnya bekerja kemudian berhenti bekerja. Kata asalnya qo’ada/ قعد yakni duduk.

Kata bendanya qu’ud قعود.

Di antara arti قعد adalah: Duduk setelah sebelumnya berdiri. Atau meninggalkan sesuatu. Atau tidak mau aktif melakukan sesuatu. Fenomena ini bila terjadi di dunia dakwah disebut penyakit qu’ud/ قعود.

Di dalam al-Quran, orang yang tidak mau aktif berdakwah dan berjuang menegakkan ajaran Islam disebut dengan “قاعدون ” (orang-orang yang duduk berpangku tangan).

Firman Allah:

قَا لُوْا  يٰمُوْسٰۤى  اِنَّا  لَنْ  نَّدْخُلَهَاۤ  اَبَدًا  مَّا  دَا مُوْا  فِيْهَا  فَا ذْهَبْ  اَنْتَ  وَرَبُّكَ  فَقَا تِلَاۤ  اِنَّا  هٰهُنَا  قَا عِدُوْنَ

“Mereka berkata, Wahai Musa! Sampai kapan pun kami tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya, karena itu pergilah engkau bersama Tuhanmu dan berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap duduk (menanti) di sini saja.” (QS. Al-Ma’idah: 24)

Sebagian Bani Israil yang menyebut diri sebagai qo’idun ( قاعدون) adalah mereka yang tetap duduk dan enggan ikut berjuang di saat saudara-saudara mereka aktif berjuang bersama Nabi Musa alaihissalam.

Al-Quran mencela sikap dan tindakan ini dalam sebagian ayat yang lain dan menjadikannya sebagai salah satu karakter orang-orang munafik. Firman Allah:

اَلَّذِيْنَ  قَا لُوْا  لِاِ خْوَا نِهِمْ  وَقَعَدُوْا  لَوْ  اَطَا عُوْنَا  مَا  قُتِلُوْا  ۗ قُلْ  فَا دْرَءُوْا  عَنْ  اَنْفُسِكُمُ  الْمَوْتَ  اِنْ كُنْتُمْ  صٰدِقِيْنَ

“(Mereka itu adalah) orang-orang yang berkata kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang, Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh.

Katakanlah, Cegahlah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang yang benar.” (QS. Ali ‘Imran: 168)

Di ayat yang lain, Allah menyebut sikap dan tindakan duduk bermalas-malasan tidak mau aktif berjuang atau berdakwah ini sebagai tindakan mendustakan Allah dan Rasul-Nya.

Firman Allah:

وَ  جَآءَ  الْمُعَذِّرُوْنَ  مِنَ  الْاَ عْرَا بِ  لِيُؤْذَنَ  لَهُمْ  وَقَعَدَ  الَّذِيْنَ  كَذَبُوا  اللّٰهَ  وَرَسُوْلَهٗ  ۗ سَيُصِيْبُ  الَّذِيْنَ  كَفَرُوْا  مِنْهُمْ  عَذَابٌ  اَلِيْمٌ

“Dan di antara orang-orang Arab Badui datang (kepada Nabi) mengemukakan alasan, agar diberi izin (untuk tidak pergi berperang),

sedang orang-orang yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya, duduk berdiam. Kelak orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih.” (QS. At-Taubah: 90).[ind]

(Bersambung)

 

Tags: Bolehkah Pensiun dari Dakwah
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Said Bin Amir, Gubernur yang Adil dan Dermawan

Next Post

Orang Pintar Tidak Sama dengan Orang yang Merasa Pintar

Next Post
Orang Pintar Tidak Sama dengan Orang yang Merasa Pintar

Orang Pintar Tidak Sama dengan Orang yang Merasa Pintar

Allah Ta'ala dan Rasul-Nya Menjamin Kemenangan Bagi Umat Ini

Allah Ta'ala dan Rasul-Nya Menjamin Kemenangan Bagi Umat Ini

Ketika Tukang Sapu Sejajar dengan Kepala Polisi

Ketika Tukang Sapu Sejajar dengan Kepala Polisi

  • Tafsir Al Munir

    Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5074 shares
    Share 2030 Tweet 1269
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1514 shares
    Share 606 Tweet 379
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7546 shares
    Share 3018 Tweet 1887
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3137 shares
    Share 1255 Tweet 784
  • Gelar Seminar Kebangsaan, KB PII Sulsel Hadirkan Ketua MPR RI

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • Nafkah Anak Kandung Lebih Utama

    209 shares
    Share 84 Tweet 52
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5121 shares
    Share 2048 Tweet 1280
  • Tips Membedakan Kerupuk Kulit Babi dan Kulit Sapi

    702 shares
    Share 281 Tweet 176
  • BAZNAS RI terus Kumandangkan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
  • APPRI Mendorong Kesiapan Praktisi Humas dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) Menuju Indonesia Emas 2045

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga