USTAZ Farid Nu’man Hasan mengatakan bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah menjamin kemenangan bagi umat ini.
Allah Ta’ala berfirman:
يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ (8) هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ (9)
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut-mulut mereka, namun Allah menyempurnakan cahaya (agama)Nya walau orang-orang kafir membencinya. Dialah (Allah) yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya di atas semua agama-agama, walau orang-orang musyrik membencinya. (QS. Ash Shaf: 8-9).
Ayat ini menerangkan bahwa fitrahnya Islam adalah kemenangan. Allah Ta’ala akan terus mendampingi umat ini dengan cara-Nya untuk mencapai pada posisi itu. Dalam Tafsir Al Muyassar:
الله هو الذي أرسل رسوله محمدا بالقرآن ودين الإسلام؛ ليعليه على كل الأديان المخالفة له، ولو كره المشركون ذلك
Allah, Dialah yang mengutus seorang rasul yaitu Muhammad, dengan membawa Al Quran dan agama Islam, untuk meninggikannya di atas semua agama yang menyelisihinya, walau orang-orang musyrik membenci agama itu (Islam). (Tafsir Al Muyassar, 10/122).
Dari Ubay bin Ka’ab Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
بَشِّرْ هَذِهالْأُمَّةَ بِالسَّنَاءِ وَالرِّفْعَةِ، وَالدِّينِ، وَالنَّصْرِ، وَالتَّمْكِينِ فِي الْأَرْضِ
“Berikan kabar gembira kepada umat ini dengan keagungan, ketinggian, agama, pertolongan, dan kedudukan kuat di muka bumi.” (HR. Ahmad No. 21220, Syaikh Syu’aib Al Arna’uth mengatakan: isnaduhu qawwiy-isnadnya kuat).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bisa jadi, dalam perjalanan menuju kemenangan kaum muslimin mengalami kekalahan di beberapa front pertempuran, beberapa mimbar perjuangan, dan beberapa periode pertarungan. Tapi, itu tidak seberapa dibanding kemenangan besar yang telah dan akan mereka raih nantinya.
Imam Asy Syaukani Rahimahullah menjelaskan dengan apik:
وهذا الوعد لهم بالنصر ، والغلبة لا ينافيه انهزامهم في بعض المواطن ، وغلبة الكفار لهم ، فإن الغالب في كل موطن هو : انتصارهم على الأعداء ، وغلبتهم لهم ..
“Ini adalah janji pertolongan untuk mereka (kaum muslimin), namun kemenangan tidak berarti meniadakan adanya kekalahan mereka di beberapa medan perang, dan kemenangan orang-orang kafir terhadap mereka, sebab pemenang dalam semua medan adalah pertolongan untuk mereka atas musuh-musuhnya, kemenangan mereka atas musuh-musuh tersebut ….” (Fathul Qadir, 6/224).
Sebab-Sebab Turunnya Kemenangan
Tentunya kemenangan umat Islam membutuhkan conditioning yang menjadi alas tinggal landas bagi mereka.
Sebab-sebab turunnya kemenangan dalam dakwah dan jihad, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bukan semata-mata karena kekuatan fisik atau strategi militer, tetapi sangat terkait dengan faktor ruhiyah, keimanan, dan ketaatan kepada Allah.
Berikut beberapa sebab utama turunnya kemenangan dalam dakwah dan jihad:
Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Menjamin Kemenangan Bagi Umat Ini
1. Keikhlasan Niat
Kemenangan datang ketika jihad dilakukan karena Allah Ta’ala semata, bukan karena ambisi pribadi, kelompok, atau duniawi.
“Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas…” (QS. Al-Bayyinah: 5).
2. Iman yang Kokoh
Kekuatan iman adalah fondasi utama kemenangan. Allah Ta’ala menolong kaum mukmin yang sabar dan teguh.
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An-Nahl: 128).
3. Kesabaran
Sabar dalam menghadapi cobaan, rasa takut, kehilangan, tantangan dakwah, dan serangan dan tipu daya musuh, adalah kunci kemenangan.
“Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka tidak akan membahayakan kamu sedikit pun…” (QS. Ali Imran: 120).
Baca juga: Misteri Ajal Kematian (1)
4. Ketaatan kepada Pemimpin
Persatuan dan ketaatan kepada pemimpin dakwah dan jihad sangat penting agar tidak terjadi perpecahan.
Sehingga umat Islam berjalan dalam formasi bagaikan Bunyanun Marshush (bangunan kokoh).
“Taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu…” (QS. Al-Anfal: 46).
5. Doa dan Tawakal
Mengandalkan Allah Ta’ala, bukan hanya kekuatan manusia. Jangan hanya menggunakan akal kita tapi melupakan pencipta akal, jangan hanya menggunakan tangan dan kaki sendiri tapi melupakan Sang Pencipta tangan dan kaki.
“…Dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran: 159).
“Jika kamu meminta pertolongan kepada Tuhanmu, lalu Dia memperkenankan untuk menurunkan seribu malaikat yang datang berturut-turut.” (QS. Al-Anfal: 9).
6. Meninggalkan Maksiat dan Dosa
Dosa dan maksiat dapat menjadi sebab utama tertahannya kemenangan, sebagaimana yang terjadi dalam Perang Uhud ketika sebagian pasukan melanggar perintah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
“…Mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada Perang Uhud)… Katakanlah: ‘Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.'” (QS. Ali Imran: 165).[Sdz]