ChanelMuslim.com – Mengenali Diri Sendiri Sebelum Menikah?
Apakah kamu masih melajang? Atau sedang mengalami krisis pernikahan? Apakah kamu masih bertanya-tanya adakah pernikahan yang bahagia? Apakah cinta merupakan unsur penting sebelum menikah?
Ada 8 kualitas esensial yang dapat kita capai dan ukur untuk membantu mempersiapkan kita menuju pernikahan.
Delapan kualitas itu adalah komitmen, kesetiaan, penerimaan, kesabaran, kepercayaan, kejujuran, pemaafan, dan komunikasi. Mengukur kualitas ini dalam diri adalah cara yang bagus untuk mulai menjadi lebih sadar diri tentang kualitas mana yang perlu kita perbaiki dan tingkatkan.
Baca Juga: Berdamai dengan Diri Sendiri Sebelum Menikah
Mengenali Diri Sendiri Sebelum Menikah?
Kita bisa mulai dengan menanyakan diri kita sendiri beberapa pertanyaan berikut. Berapa banyak hal yang telah kita lakukan dalam jangka panjang dalam hidup? Seberapa setia kita kepada orang-orang terdekat?
Apakah aku menerima teman apa adanya? Atau apakah aku orang yang cepat menilai orang lain? Seberapa sering aku marah? Apakah aku pandai menjaga amarah?
Apakah aku mempercayai orang-orang di sekitarku? Atau apakah aku sering meragukan orang lain? Apakah aku jujur dalam berkomunikasi dengan orang lain? Atau apakah aku orang yang suka bertele-tele dan mempermainkan orang lain? Apakah aku cepat melupakan dan memaafkan orang lain? Atau apakah aku menyimpan dendam?
Apakah orang lain memiliki waktu yang mudah atau kesulitan untuk memahamiku? Kesadaran diri adalah kuncinya, jangan ragu untuk bertanya kepada teman kamu jika kamu kesulitan menjawab pertanyaan ini.
Menjadi siap untuk pernikahan juga menuntut kita untuk mandiri sepenuhnya sehingga kita dapat saling bergantung dengan sukses dalam hubungan pernikahan yang akan kita jalin di masa depan.
Kita semua memiliki kebutuhan manusia yang sama (fisik, emosional, dan spiritual) yang harus kita penuhi, meskipun cara untuk memenuhi kebutuhan ini dapat dilakukan secara berbeda untuk orang yang berbeda.
Ketika kita mencoba untuk memenuhi kebutuhan kita, apakah kita melihat ke dalam atau ke luar? Apakah kita menempatkan kebahagiaan kita sendiri di tangan orang lain atau apakah kebahagiaan kita sepenuhnya dalam kendali kita?
Apakah kita mengharapkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan kita atau apakah kita cukup bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan kita sendiri? Apakah kita mengharapkan orang lain untuk merawat kita dan mencintai kita atau apakah kita peduli dan mencintai diri kita sendiri?
Ini adalah pertanyaan penting untuk ditanyakan pada diri kita sendiri untuk memahami kategori mana kita termasuk: bergantung atau mandiri, karena saling ketergantungan dalam suatu hubungan hanya dapat dicapai ketika masing-masing dari kita benar-benar mandiri, sebaliknya bergantung pada orang lain akan membuat hubungan pernikahan kita tidak sehat dan tidak berkembang.
Sebelum Masuk ke dalam Pernikahan
Kita juga perlu menjadi lebih sadar diri atas pola pikir yang kita pegang, karena kita sering mencari cara singkat untuk menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan dan keinginan, dan mengatur emosi kita daripada mencari cara yang benar-benar untuk jangka panjang.
Terakhir, ketika kita mencari pasangan, kita semua menginginkan kualitas, nilai, prinsip, sikap, dan pola pikir yang kita cari dalam diri orang lain.
Pertanyaan sebenarnya di sini adalah: Apakah kita memiliki kualitas, nilai, prinsip, sikap, dan pola pikir yang sama dengan calon pasangan masa depan kita?
Kita tertarik pada bagaimana orangnya dan bukan pada tampilan fisiknya saja. Meskipun tidak lupa, apa yang kita inginkan mungkin bertentangan dengan nilai kita sendiri, jadi kita harus terlebih dahulu memahami nilai kita sendiri dengan jelas kemudian membandingkannya dengan apa yang kita inginkan pada pasangan kita kelak agar dapat saling mengisi dan menyeimbangkan. [My]