ChanelMuslim.com – Akhir-akhir ini, Indonesia di guncang gempa. Dari Lombok ke Sulawesi lalu ke Madura. Dan tentunya daerah sekitarnya ikut merasakan getarannya. Seperti seorang teman yang merasakan guncangan waktu g MPA di Madura, sementara dia ada di Bali.
Kakak ketakutan setengah mati. Saya pun sempat bilang, apa perlu kita siapin diri jaga2 kalo kena gempa juga. Keinget serial dokumenter Doomsday di Natgeo. Hihihi, sampai sekarang obrolan itu cuma sekedar wacana tanpa realitas.
Pagi ini dapet reminder tentang kenaikan keimanan pasca terjadinya gempa yang beruntun. Ini yang jadi pemikiran saya. Orang-orang ada yang ga suka jika bencana dikaitkan pada kebiasaan mendurhakai Allah. "Aaaah jangan begitu, ini kan memang fenomena Alam doang kok. Kan Indonesia mmg di lempeng yang rawan bencana "
Seolah segala peringatan dari para ustadz itu cuma sekedar dongeng. Bahkan ketika sudah diberikan ayat Qur'annya, tetap itu sekedar dongeng yang terjadi di masa lampau di sana, bukan di sini.
Tiba-tiba saya berkaca pada diri sendiri. Suatu ketika saya begitu merindukan adzan. Dengar adzan sampai berlinangan air mata. Semoga ini pertanda masih ada iman di hati saya.
Bencana bisa terjadi dimana saja. Di sana atau juga di bumi yang tengah kita pijak. Gempa itu mengerikan, tanah yang retak menganga itu menakutkan, tanah yang berputar seperti beliung itu menyeramkan, air laut yang meninggi itu menggetarkan bulu kuduk dan suara bumi yang menelan itu ,BLUM! Membuat aliran darah berhenti seketika.
Namun, ketahuilah Bun. Yang lebih mengerikan, menakutkan, menyeramkan, menggetarkan dan membuat aliran darah itu terhenti adalah …. Tidak adanya Allah dalam hati kita.
Hati mati bahkan ketika ayat-ayat Allah dipersengarkan. Tidak bergetar apalagi merindu. Naudzubillahi min dzalik. Allah, aku mohon tegakkan ketaatan ku hanya untukMu. (MAY).