JANGAN lakukan ini dalam mendidik anak laki-laki. Secara natural atau sunnatullah, laki-laki berbeda dari perempuan.
Berawal dari maksud penciptaanya yang akhirnya berpengaruh pada kondisi fisik mau psikisnya. Laki-laki memang diciptakan untuk memimpin perempuan, hal ini tidak bisa kita tolak atau kita pungkiri.
Baca Juga: 4 Prinsip dalam Mendidik Remaja
Jangan Lakukan ini dalam Mendidik Anak Laki-Laki
Jika sebelumnya kita belajar tentang apa yang perlu orangtua jalani saat mengasuh anak laki-laki, sekarang kita akan membahas 5 hal yang tidak perlu orangtua lakukan dalam mengasuh anak laki-laki, yaitu;
1. Menjadi orang tua yang terlalu mengontrol
Anak laki-laki adalah pembelajar heuristik; yaitu, mereka belajar lebih baik dari pengalaman mereka. Anak laki-laki jarang mendengarkan.
Ketika mereka diberi tahu agar tidak mengayun papan ayunan terlalu tinggi di taman bermain, merka malah melakukannya dan mungkin mereka akan terjatuh.
Pelajaran menyakitkan adalah pelajaran yang melekat di pikiran mereka, dan merupakan ide bagus untuk membiarkan mereka belajar tentang risiko dari konsekuensi alami yang akan terjadi dari setiap tindakan mereka. Namun, itu tidak berarti kita membiarkan mereka melakukan sesuatu secara sembrono.
Kuncinya adalah membiarkan mereka mengalami risiko dan konsekuensi yang tidak terlalu berat. Hal ini akan membantu mereka memahami berbagai tingkat bahaya yang terkait dengan tindakan nekat mereka.
2. Telat mengajari mereka bersikap gentle pada orang lain
Anak laki-laki boleh bermain sedikit kasar dengan teman sebaya mereka, ibu, saudara kandung atau teman-teman. Ketika mereka semakin besar dan mencapai pubertas sebagian besar anak laki-laki yang terbiasa dengan perkelahian kasar mungkin tidak menyadari bahwa mereka dapat menyakiti seseorang secara tidak sengaja. Menjadi sangat penting untuk tidak terlibat dalam perkelahian besar.
Anak laki-laki perlu diajarkan sejak usia dini untuk tidak pernah bersikap kasar, menyakiti atau bersikap tidak hormat pada siapa pun, terutama wanita, mulai dari ibu dan saudara perempuan mereka.
Perilaku ini harus diperkuat oleh kedua orangtua dengan mengajarkan kepada mereka bagaimana pria yang baik berperilaku.
Orang tua harus mengajarkannya dengan memberi contoh dan memberi tahu anak laki-laki bahwa mereka harus bersikap lembut karena anak-anak yang lebih tua, teman sebaya maupun orang dewasa tidak menikmati saat mereka dipukul, diteriaki, atau ditendang meski dilakukan dengan bercanda.
3. Membiarkannya tidak melakukan pekerjaan rumah tangga
Jangan pernah membiarkan anak laki-laki tidak melakukan tugas-tugas rumah tangga. Sangat penting untuk melibatkannya dalam pekerjaan rumah tangga agar mereka dapat belajar untuk memikul tanggung jawab. Menjadi sangat penting ketika ibu membesarkan anak laki-laki sebagai ibu tunggal. Biarkan dia mengambil bagian dalam segala hal mulai dari belanja bahan makanan, hingga memasak dan mengurus rumah tangga.
4. Selalu mengatakan bahwa pria sejati tidak menangis
Dorong anak laki-laki untuk mengekspresikan emosi mereka. Keadaan akan menjadi lebih baik saat mereka memahami dan bisa mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sehat, yang juga termasuk menangis.
Mempelajari cara berhubungan dengan emosi mereka adalah keterampilan penting yang mereka butuhkan sebelum menjadi pria yang baik dan empatik.
5. Selalu mengatakan bahwa anak laki-laki tidak boleh takut
Untuk membangun ide keberanian yang tepat pada anak laki-laki, mereka perlu memahami bahwa semua orang merasa takut dan itu normal. Namun, berani adalah melakukan hal yang benar, terlepas dari ketakutannya dan cara mengatasinya.
Walaupun sulit untuk tetap selangkah lebih maju dari anak laki-laki kita. Hal terbaik yang bisa kita lakukan sebagai orangtua adalah bersabar dalam menemani mereka tumbuh. Biarkan energi alami mereka terekspresikan. Dan kita, orangtua mengarahkannya dengan cara yang konstruktif. [Maya/Cms]
Referensi: First Cry parenting.