GARA-GARA challenge di medsos, sebanyak 55 pelajar di sebuah Sekolah Menengah Pertama di Pekanbaru didapati menyayat tangan mereka sendiri pada tahun 2018 lalu.
Peristiwa diawali dari razia telepon genggam siswa. Sekolah memang melakukan razia ini dua kali dalam sebulan.
Salah seorang guru melihat lengan baju seorang murid tersingkap. Sontak, guru itu kaget karena melihat adanya luka sayatan di lengan muridnya.
Ketika ditanya, murid itu mengaku melakukan hal nekat tersebut karena mengikuti sebuah challenge yang tersebar di WhatsApp dan Instagram.
Kemudian para guru di sekolah itu memeriksa satu per satu muridnya. Hasilnya mengejutkan, luka sayatan ditemukan pada 55 murid. 54 murid perempuan sedangkan satu di antaranya merupakan laki-laki.
Ditemukan juga fakta beredarnya minuman Torpedo yang dikonsumsi oleh para siswa. Minuman ini dijual bebas di sekolah.
BNN melakukan tes Urin kepada para siswa ini. Urin mereka positif mengandung zat benzo bukan zat narkotika. Setelah dilakukan pengecekan oleh BPOM Pekanbaru, minuman Torpedo ini mengandung zat benzo.
Baca Juga: Challenge Bikin Video Tiktok atau Reels Instagram tentang Menyinergikan Kebaikan
Gara-gara Challenge di Medsos, 55 Siswa SMP di Pekanbaru Sayat Tangannya Sendiri
Zat benzo ini membuat rasa sakit yang dialami menjadi berkurang sehingga tidak merasakan sakit saat menyayat tangan sendiri.
Benzodiazepine atau benzo merupakan obat medis yang diresepkan untuk menangani cemas, insomnia, dan mengontrol kejang.
Dengan mengonsumsi obat ini, biasanya tubuh akan merasa santai dan menurunkan kerja otot di tubuh. Tidak sedikit yang menggunakannya secara berlebihan dan memicu ketagihan.
Benzo biasanya didapat remaja dari obat-obatan yang menurunkan cemas seperti xanax. Mereka mendapatkan info tentang obat-obatan jenis ini dari teman sebayanya.
Adapun remaja yang sudah berlebihan mengonsumsi benzo cenderung menunjukkan tanda seperti lambat dalam berpikir, terlalu lama tidur, vertigo, sakit kepala, dan otot yang lemah.
Mereka juga nampak kesulitan untuk fokus dan merasa kebingungan serta mudah tersinggung.
Jika sudah sampai taraf “nagih”, gejala yang ditimbulkan bisa lebih parah seperti halusinasi, kejang, hingga keinginan menyakiti diri sendiri bahkan bunuh diri.
Ketagihan benzo yang tidak tertangani, bisa menyebabkan berbagai permasalahan yang lebih berat seperti sulit berbicara hingga berada di kondisi koma.
Untuk menanganinya, remaja harus diberikan terapi untuk mencegahnya dalam tahap ketergantungan. Dan segera konsultasi ke dokter jika terdapat tanda gejala tersebut.[May/ind]
Sumber: Viva.co.id dan potretnews.com