EMOTIONAL Skill merupakan solusi menangani ancaman ketahanan keluarga di zaman digital.
Praktisi dan konselor Yayasan Kita dan Buah Hati Syarief Ahmad menjelaskan, salah satu masalah yang mengancam ketahanan keluarga di zaman digital ini adalah tingginya angka stres, terutama pada anak dan remaja.
Untuk meminimalkan permasalahan yang lebih parah sebagai akibat dari stres berkepanjangan maka penting untuk memiliki kemampuan mengelola stres atau adanya emotional skill.
Dalam mengasah kemampuan ini, penting untuk mengatur emosi kita.
Emosi adalah salah satu nikmat dari Allah yang membuat kita bisa merespon dan merasakan apa yang terjadi dalam diri kita.
“Seseorang harus bisa mengenali bahwa saat senang ia harus bersikap bagaimana. Saat sedih ia harus bersikap seperti apa (bukan melukai diri sendiri misalnya), begitupun saat marah ia harus seperti apa,” jelas Syarief yang hadir sebagai pembicara dalam Mukernas XVI Wahdah Islamiyah, Ahad (26/11/2023).
Baca juga: Menjadi Orang Tua Pelatih Emosi Anak
Emotional Skill, Solusi Tangani Ancaman Ketahanan Keluarga di Zaman Digital
Kak Syarief, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa sebuah keluarga harus saling memenuhi kebutuhan anggota keluarganya dalam mengasah emosinya.
Misalnya, seorang istri/suami ketika ia bercerita kepada pasangannya, maka ia harus didengarkan dan didukung, bukan malah memegang handphone.
“Perasaannya harus diterima, empati harus dihadirkan sehingga anggota keluarga merasa dipedulikan dan merasa berharga,” sambungnya.
Setiap manusia pasti memiliki masalah/tekanan hidup, sehingga setiap manusia memiliki potensi stres.
Namun Allah mengingatkan dalam QS. Al-Baqarah ayat 286 bahwa Allah tak membebani di luar kesanggupan manusia dan juga surah Al Insyirah ayat 6 bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.
“Maka serahkan masalahmu kepada Allah, berdoa dan bertawakkal,” tegas penulis buku Surviving Teen Stress tersebut.[ind]