BUNDA Ayah, sejatinya cukup satu menit saja bagi orangtua untuk menegur anak yang berbuat kesalahan karena anak sudah bisa memahami teguran itu. Saat Bunda dan Ayah mengungkapkan kata-kata yang tegas dan raut wajah yang kecewa anak sudah bisa memahami bahwa yang dilakukannya salah.
Dalam buku Mendidik dengan Cinta karya Irawati Istadi, untuk mendisiplinkan anak, orangtua harus membedakan “pelaku dan perilaku”.
Pelaku adalah individu yang sedang melalukan sesuatu, sedangkan perilaku adalah kegiatan yang tengan dilakukan si anak.
Baca Juga: Mendidik Anak itu Bukan Kompetisi
Cukup Satu Menit Saja untuk Menegur Anak yang Berbuat Kesalahan
Orangtua tidak boleh memberikan konotasi buruk pada pelaku seburuk apapun perilakunya. Orangtua hanya boleh berprasangka bahwa saat ini anak sedang khilaf, teledor, atau lupa sehingga melakukan perilaku buruk.
Penghinaan orangtua terhapad anak sebagai pelaku akan menjatuhkan citra baiknya, misalkan ketika orangtua menegur anak yang mengambil uang tanpa izin, lalu orantua mengatakannya padanya “dasar maling/ pencuri”.
Saat anak mendapatkan nilai jelek, lalu orangtua mengatakan, “Kamu bodoh” kepada anak, maka kata-kata tersebut dapat diyakini oleh anak sebagai suatu kebenaran.
Mungkin pada awalnya ia akan sedih dan malu namun pada tahapan tertentu mereka bahkan akan menjadi bangga.
Setengah menit pertama, tegur perilaku anak
Anak tetap harus mengerti kesalahannya, maka tidak ada salahnya bagi orangtua untuk menegurnya. Namun ingat, tegur perilaku anak hanya dengan satu kali teguran saja tanpa perlu panjang lebar hingga membuat anak bosan.
Contoh, “BUnda sangat kecewa kamu membolos dari TPA hanya untuk bermain bersama teman-temanmu.”
Setengah menit kedua, hargi perilakunya
Selanjutnya, orangtua perlu mengucapkan dengan ekpresi kasih sayang dan lembutan. Bila perlu dengen memeluk dan mencium agar anak bisa merasakan langsung bagaimana pun buruknya perilku mereka, ternyata orangtua tetap mencintainya.
Pernyataan ini juga tidak perlu diulang, cukup sekali saja.
Satu menit pendisiplinan bisa lebih efektif dibanding berjam-jam. Walau demikian, tentu tidak mudah melakukannya. Menampakkan dua perasaan yang saling bertentangan dalam waktu yang bersamaan bukanlah hal mudah. [Ln]