ChanelMuslim.com – Seorang perempuan jurnalis asal Palestina, Bushro Jamal At Thawail menceritakan pengalaman pahitnya saat ditawan oleh Israel. Ia menceritakan pernah ditawan sampai empat kali dalam waktu yang berbeda-beda.
Selain itu, bukan hanya dirinya yang ditawan, melainkan seluruh anggota keluarganya, terutama ayahnya yang sering ditangkap tanpa alasan yang jelas oleh Israel. Pengalaman pilu ini diceritakannya dalam acara press gathering kesaksian wartawan Palestina dengan judul “Israel Membungkam Media” yang diselenggarakan oleh Adara Relief Internasional pada Rabu, (4/11/2020).
Bushro menyampaikan bagaimana kondisi para tawanan yang ditangkap oleh Israel dan tidak diperhatikan, padahal hukum internasional mengatur untuk memperlakukan tawanan dengan baik.
“Apa yang dialami oleh tawanan bukan hanya pembiaran medis atau pengobatan saat sedang sakit, melainkan segala macam kejahatan medis juga,” kata Bushro.
Ia juga membeberkan pengalamannya saat dirinya terkena sakit parah, tetapi tidak dipedulikan oleh para penjaga tawanan.
“Suatu saat, saya pernah sakit berat. Teman saya mengatakan ingin membawa saya ke klinik/rumah sakit terdekat. Namun, penjaga penjara mengatakan bahwa mereka harus menunggu satu jam lagi karena pimpinan penjara sedang tidur,” ujar Bushro.
Dari kejadian-kejadian inilah, Bushro akhirnya membentuk lembaga pemerhati tawanan. Ia mengatakan makna dari lembaga ini adalah tentang rintihan-rintihan dari mereka yang terbelenggu. Tugasnya adalah untuk memberikan informasi tentang kondisi-kondisi tawanan di penjara dan memberikan bantuan kepada keluarga tawanan.
Dalam sesi akhir, ia menyampaikan alasannya memilih profesi sebagai wartawan. Ia juga berpesan agar seorang wartawan haruslah menjadi wartawan yang ideal. Wartawan yang membuat pemberitaan yang tidak ditambah-tambahkan atau dikurang-kurangi.
“Alasan saya memilih profesi wartawan ini adalah agar bisa menyampaikan kepada dunia terkait kondisi sesungguhnya yang terjadi di Palestina,” tutup Bushro.[ind/Camus]