Ini bagian dari kesyirikan. Apapun barangnya. Mau itu boneka, kalung, gelang atau semua yang disematkan dengan khasiat-khasiat tertentu di luar fungsinya. Meski dilakukan oleh para artis, tokoh atau siapa pun. Meski dengan ragam testimoni kebaikan sekalipun.
Karena tidak ada satu pun barang di dunia ini yang mampu memberikan kebaikan dan kemudharatan bagi kita atas kemauannya sendiri.
Haram hukumnya!
Baca juga: Mewariskan Ideologi Islam (Part 2)
Dan termasuk perilaku syirik bila seorang mukmin meyakini suatu barang yang ia miliki menjadi sebab datangnya keberuntungan, kemudahan atau ketenangan. Apalagi sampai menjadikannya sebagai alasan datangnya rezeki dengan mudah.
Jika ada kebaikan, itu karena pandainya kita memanfaatkan fungsinya. Jika ada keburukan, itu karena tidak tepatnya kita menggunakan sesuai fungsinya.
Pisau ya untuk memotong, bukan untuk menulis. Maka manfaatnya ya hanya sebatas fungsinya dan pandainya kita menggunakannya.
Jangan lantas menggantungkan keselamatan kepada pisau. Atau menggantungkan datangnya kemudahan rezeki kepada pisau.
“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, ‘Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?’, niscaya mereka menjawab, ‘Allah’. Katakanlah, ‘Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?’. Katakanlah, ‘Cukuplah Allah bagiku. Kepada-Nya-lah bertawakkal orang-orang yang berserah diri’.” (QS. Az Zumar: 38)
Tidak ada satu benda pun yang mampu memberikan manfaat atau pun mudharat atas kehendaknya sendiri.
Hanya Allah yang punya kuasa untuk itu.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassallam pernah melihat di lengan seorang pria gelang yang dinampakkan padanya.
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com