ChanelMuslim.com – Cinta. Kubayangkan ada yang mencium pipiku, dan berakhir dengan elusan di rambutku. Sejak saat itu, bila aku melihat atau bertemu dengan sosok lelaki bertubuh besar, maka aku akan merasakan sensasi yang seperti itu lagi dan lagi.
Akhir cerita, aku menjadi seorang gay dan aku sudah lima kali berpacaran dengan sasama jenis. Obsesiku adalah menikah dengan seorang lelaki bertubuh besar yang lembut seperti yang pernah kurasakan dalam kemah tujuh tahun yang lalu. Dan dengan jelas aku katakan pada ibuku bahwa, “Aku cinta padanya, Bunda.”
Shock. Terkejut. Aku ingin menangis dan tak tahu hendak berkomentar apa. Kututup laptopku perlahan, dan dalam diamku di balik meja kerjaku, aku terpikir bahwa begini rasanya menjadi seorang bunda yang anaknya sudah menjelang pra remaja.
Baca juga: CINTA (Part 1)
Dimana mereka sudah banyak bergaul dengan apa dan siapa saja. Bahkan tanpa diinginkan pun. Mereka akhirnya terlibat dalam percintaan sesama jenis. Dan bila ini dibiarkan akan berjangkit dan menjadi hal yang biasa-biasa saja seperti yang terjadi pada zaman Nabi Luth.
Naudzubillahimindzalika. Jauhkan hal itu dari kehidupan hamba-Mu, Ya Allah. Akhirnya kembali tak ada lain yang bisa kupikirkan kecuali selalu mendekatkan diri dan berbuat yang terbaik dalam amalan dakwah-Nya.
Dan teringat diriku pada pesan seorang ustazah, “Bila kau pergi untuk berdakwah di jalan Allah, maka percayalah bahwa Allah lah yang akan menjaga anakmu, dan niscaya anak-anakmu akan ada dalam perlindungan Allah.”
Betul rasanya, kata-kata ustazah tersebut. Karena aku pun menyadari walau anak kita ada di sebelah ruang kerja kita. Kita terkadang tak tahu dengan siapa dan sedang apa mereka, juga isi hati mereka.
Akhirnya aku hanya mampu berbisik pasrah, “Kutitipkan anakku dalam dekapan-Mu. Terimalah mereka ya Allah dalam pengawasan-Mu. Aamiin.”
Diambil dari buku ‘Aku Cinta Padanya, Bunda’ karya Fifi P. Jubilea, Penerbit Eramuslim
Website: