SEUMPAMA sirop dan gula pasir dalam manis dan warnanya. Meski dua-duanya memberikan rasa manis, tapi sirop lebih berwarna.
Sirop begitu berjasa memberikan rasa manis untuk para penikmatnya. Rasanya juga bervariasi. Ada rasa melon, kelapa, pandan, pisang, jeruk, dan lainnya.
Tidak hanya rasanya. Warnanya juga mengikuti rasa. Hijau untuk rasa melon. Oranye untuk rasa jeruk. Merah untuk rasa anggur, dan lainnya.
Bagaimana dengan gula pasir? Gula pasir memang juga memberikan rasa manis. Tapi, ia tidak memberikan warna apa-apa.
Karena itulah, gula sangat cocok untuk minuman yang asalnya memang sudah berwarna. Seperti teh yang jika ditambahkan gula menjadi teh manis. Begitu pun dengan kopi.
Tampil dengan tanpa warna kadang membuat para penikmatnya tidak bisa menebak-nebak apakah gula pasir sudah tercampur atau belum. Kecuali, mereka mencicipi teh atau kopinya.
**
Begitulah gula dan sirop. Dua-duanya memberikan rasa manis pada minuman. Tapi sirop menampakkan warna, sementara gula pasir tidak.
Begitu pula perbuatan baik seseorang. Ada yang melakukan ‘penampakan’ pada amal baiknya. Ada juga yang tidak.
Sekarang tinggal pilih, seperti apa kita dalam amal kita. Apakah ingin seperti sirop yang terlihat pelakunya. Atau seperti gula yang tak menampakkan siapa pelakunya. Kecuali setelah dirasakan manisnya. [Mh]