RUMAH kita di sini hanya sewa yang akan habis masa tinggalnya. Rumah asli kita di sana.
Ada dua orang dalam perumpamaan yang sama. Sama-sama ingin tinggal di rumah yang bagus. Dan sama-sama menyewa rumah bagus untuk sementara, meskipun rumah aslinya ada.
Mereka tidak menempati rumah yang asli karena butuh renovasi. Dindingnya masih berbahan bilik, atapnya banyak bocor, dan belum ada pagar.
Orang pertama begitu menikmati rumah sewanya yang bagus. Sarana rumahnya serba ada. Begitu nyaman.
Sebegitu asyiknya dengan rumah bagus yang ditempati, ia melupakan rumah aslinya. Padahal, rumah yang ditempati hanya rumah sewa.
Sejatinya, ia tidak melupakan rumah aslinya. Ia harus tetap merenovasi rumah aslinya meskipun dengan cara mencicil dan bertahap.
Orang kedua juga sangat menikmati rumah sewanya. Tapi, meskipun dininabobokkan dengan rumah bagus yang ia sewa, ia tetap konsisten.
Ia tak lupa untuk memperbaiki rumah aslinya. Sedikit demi sedikit. Direncanakan ketika masa sewanya berakhir, ia akan kembali ke rumah aslinya dengan senang.
Akhirnya, masa sewa rumah kedua orang itu berakhir. Mau tidak mau, mereka harus meninggalkan rumah sewa dan kembali ke rumah asli.
Orang kedua begitu bahagia. Begitu rumah sewanya yang bagus berakhir, ia akan kembali ke rumah aslinya yang juga sudah bagus.
Sementara itu, orang pertama begitu menyesal. Begitu rumah sewanya yang bagus berakhir, ia seperti kembali ke titik nol di mana akan tinggal di rumah yang buruk, bahkan tidak layak huni.
Rasa bahagia yang ia maksimalkan di rumah sewa, habis begitu saja saat kembali ke rumah aslinya.
**
Alam dunia yang kita tinggali saat ini tak ubahnya seperti rumah sewa. Ketika masa sewanya habis, kita akan kembali ke rumah asli, yaitu alam akhirat. Di sanalah kita akan tinggal untuk selamanya. Abadi.
Betapa rugi mereka yang dilalaikan oleh rumah sewa yang sangat sementara, dengan melupakan rumah asli yang akan ditinggali untuk selamanya.
Dan, beruntunglah mereka yang konsisten menyiapkan rumah aslinya tanpa harus mengabaikan rumah sewanya. Mereka bahagia tinggal di rumah sewa, dan lebih bahagia lagi ketika kembali ke rumah asli.
Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “Di antara mereka, ada yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Al-Baqarah: 201) [Mh]