ChanelMuslim.com – Anak di usia tiga tahun sudah banyak melakukan aktivitasnya sendiri. Ia mampu melakukan beberapa pekerjaan tanpa bantuan orang lain. Namun, pada tahap perkembangan kontrol emosi di usia ini, ada beberapa kegiatan yang tidak bisa ia lakukan sendiri dan memicu kekecewaan hingga tantrum.
Ini berkaitan dengan adanya gap antara rasa percaya diri anak untuk melakukan kegiatan sendiri dan kemampuan motorik yang belum cukup mampan. Sebagai contoh, si kecil sudah bisa memakai baju sendiri namun ketika hendak memasukkan kancing mereka kesusahan dan akhirnya marah atau kesal.
Baca Juga: Perkembangan Anak Usia Satu Sampai Dua Tahun
Perkembangan Emosi Anak Usia 3 Tahun
Menurut psikolog Pritta Tyas M, kondisi anak di usia ini berkaitan dengan Teori Pembelajaran Vygotsy. Dalam teori ini, zona pembelajaran anak dibagi menjadi tiga zona. Yang pertama atau zona paling dalam adalah zona berwarna hijau, ini adalah comfort zone anak. Di zona ini anak sudah mahir dalam melakukan aktivitas tertentu.
Selanjutnya zona pink adalah zona pembelajaran. Di zona ini anak bisa melakukan sesuatu dengan bantuan orang lain. Dan terakhir ada zona berwarna biru, adalah zona dimana anak tidak bisa melakukan suatu aktivitas meskipun dengan bantuan orang lain. Pada zona biru ini anak cenderung akan lebih kesal karena tidak mampu melakukan kegiatan yang diinginkannya.
Maka, berdasarkan zona pembelajaran ini orang tua bisa menjauhkan anak dari benda-benda yang memicu aktivitas pada zona biru (prepare environment). Ini untuk menghindari terjadinya tantrum saat anak tidak bisa melakukan aktivitas tersebut.
Untuk bisa masuk pada aktivitas zona biru, orang tua bisa memberikan kepada anak kegiatan-kegiatan yang bertahap, dimulai dari zona pink. Semisal, mengajarkan anak memasukkan kancing besar terlebih dahulu, setelah itu baru memasukkan kancing yang lebih kecil.
Pada usai ini, anak juga masih kesulitan untuk mengungkapkan keinginan dengan jelas. Mereka belum bisa mengontrol emosi saat mengekspresikan keinginan. Namun, dengan kondisi seperti ini bukan berarti mereka tidak bisa mengerti. Orang tua bisa membantunya secara verbal dengan mengatakan cara yang baik dan benar.
Selain itu, mereka juga mulai banyak tanya. Ini adalah tahapan perkembangan yang wajar. Dan terkadang, pertanyaan yang dilontarkan anak mengarah pada adu argumen. Orang tua harus banyak sabar, karena mereka sedang dalam fase perkembangan emosi.
Itulah, beberapa kondisi perkembangan emosi yang sering terjadi pada anak usia tiga tahun. [Ln]
Sumber: Parentalk ID