REST area menjadi sangat nyaman untuk para pemudik. Tapi tetap saja, tak satu pun pemudik yang ingin mengakhiri perjalanannya hanya di rest area.
Sebuah keluarga begitu bersyukur bisa tiba di tempat istirahat atau rest area. Di situ mereka bisa ke toilet, makan dan minum, istirahat, ibadah, dan lainnya.
“Alhamdulillah, akhirnya bisa ke toilet,” ucap seorang ibu. Hal yang sama juga diungkapkan anggota keluarga lain.
Mereka pun mampir di sebuah rumah makan. Sebegitu lengkapnya sajian outlet makan, hampir semua jenis rumah makan tersedia: warung makan ini, warung makan itu. Makanan ‘berat’, juga makanan ‘sedang’ dan ‘ringan’.
Mau tidur juga bisa. Caranya bisa dalam kendaraan, bisa juga di pojok-pojok masjid yang nyaman.
Namun begitu, senyaman apa pun rest area atau tempat istirahat, tak satu pun dari para pemudik yang ingin mengakhiri perjalanannya di tempat itu.
Satu atau dua jam kemudian, mereka tetap bersemangat untuk melanjutkan perjalanan panjangnya.
“Ada yang mau tinggal di sini?” ucap sang ibu kepada anak-anaknya. Serempak, semuanya menggeleng.
**
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengatakan, Dunia ini hanya sekadar tempat persinggahan. Dan ‘kampung akhirat’ adalah tempat tujuan.
Dengan kata lain, hanya sekadar rest area karena ada tujuan lain yang lebih utama. Yaitu, tempat semua umat manusia ‘mudik’ atau tinggal. Dan di sanalah kita akan berada untuk selamanya.
Sayangnya, sebagian kita lupa dengan tujuan ‘mudik’ ke kampung akhirat. Dunia pun menjadi bukan sekadar tempat singgah. Seolah di sinilah kita akan menetap untuk selamanya.
Bayangkan jika para pemudik mengakhiri perjalanannya hanya sampai di rest area. Bayangkan jika dunia ini menjadi tujuan akhir kita. [Mh]